
Luciano Spalletti mendukung keputusan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) apabila ingin mengangkat Claudio Ranieri sebagai penerusnya di timnas Italia.
Spalletti baru saja dibebastugaskan dari jabatan pelatih Gli Azzurri tak lama setelah menelan kekalahan memalukan 0-3 dari timnas Norwegia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa.
“Ranieri adalah seorang profesional yang telah berkeliling dunia. Dia akan langsung tahu cara menekan tombol yang tepat. Federasi (FIGC) tahu cara memilih,” tandas Spalletti.
Ia mengaku akan menjadi orang pertama yang memberikan dukungan bila Ranieri dipercaya oleh FIGC.
“Jika dia yang dipilih, saya akan menjadi orang pertama yang mendukungnya. Saya tidak seperti yang lain, jangan khawatir.”
Ia pun berharap penerusnya nanti bisa menemukan solusi untuk membantu Italia agar bisa lolos dari babak kualifikasi dan pentas kembali di Piala Dunia setelah absen di dua edisi sebelumnya.
“Saya pasti akan mendukung pengganti saya. Saya berharap pengganti saya akan mampu menemukan solusi untuk lolos ke Piala Dunia.”
Ia sebenarnya masih memiliki hati untuk timnas Italia. Ia masih ingin membawa negara tersebut lolos ke Piala Dunia tahun depan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
“Saya sebetulnya mau bertahan karena saya pikir saya akan lolos ke Piala Dunia. Saya yakin tim ini bisa lolos. Jika tidak meraih tempat pertama, masih ada playoff,” bebernya.
Meski telah kehilangan jabatan tersebut setelah pertandingan kontra Moldova pada awal pekan ini, ia mengaku masih terus menaruh kecintaan terhadap timnas Italia.
“Kekecewaan terbesarku adalah cintaku pada Timnas ini. Kami melihat begitu banyak cinta dari sekitar, tapi tidak bisa membalasnya dengan performa yang layak,” beber Spalletti.
Ia menyebut bahwa untuk memberikan prestasi kepada timnas Italia, tidak hanya terletak pada kontribusi pelatih. Menurutnya, system juga harus diperbaiki.
“Siapa pun yang datang, aku berharap yang terbaik untuknya. Timnas Italia butuh perubahan nyata. Tapi ingat, ini bukan hanya tentang pelatih, tapi juga sistem yang harus diperbaiki,” tegasnya.
Para pemain Italia mengaku sedih dengan pemecatan Spalletti. Sebagaimana dikatakan Andrea Cambiaso, mereka sudah tahu kabar tersebut sejak sebelum pertandingan kontra Moldova sehingga mereka berkomitmen memberikan perpisahan yang baik dengan sang pelatih.
“Kami semua ingin tampil bagus. Kami yang pertama tahu ini bukan pertandingan hebat, kami ingin memberi pelatih perpisahan yang lebih baik,” tandas Cambiaso.
Ia tak menampik hal seperti ini bukan sesuatu yang baru di dunia sepak bola. Ia memuji kualitas Spalletti dan merasa kehilangan.
“Kami pemain profesional, sayangnya hal seperti ini terjadi di olahraga. Spalletti pelatih hebat, punya passion besar, dan setiap pelatih dipecat, itu menyakiti pemain. Kami sangat sedih.”
Ia menegaskan komitmennya untuk terus berjuang bersama Gli Azzurri di babak kualifikasi agar bisa tembus putaran final tahun depan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
“Kami akan memberikan segalanya. Hasil mungkin negatif, tapi kami benar-benar berusaha menang di setiap pertandingan.”