
Pelatih tim nasional Indonesia, Patrick Kluivert tak ambil pusing dengan penguasaan bola saat menghadapi tim nasional China pada Kamis, 5 Juni 2025 malam WIB.
Baginya yang terpenting adalah timnya bisa mencatatkan kemenangan satu gol tanpa balas.
Pertandingan itu berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan tuan rumah di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.
Gol tunggal kemenangan Indonesia dicetak oleh Ole Romeny dari titik penalti di menit ke-45.
Kluivert mengakui mereka tidak mendominasi pertandingan. Namun, baginya yang terpenting adalah hasil akhir.
“Kami memang tidak benar-benar menguasai jalannya pertandingan, tapi yang paling penting adalah hasil akhirnya. Memainkan sepak bola yang sempurna itu mudah diucapkan, tapi dalam laga seperti ini, yang terpenting adalah meraih kemenangan,” tandas Kluivert.
Statistik pertandingan menempatkan China dengan penguasaan bola lebih banyak yakni 52 persen berbanding 48 persen milik Indonesia.
China juga unggul dalam hal akurasi umpan dengan 84 persen, sementara Indonesia sebesar 80 persen.
Namun dari sisi peluang, Indonesia lebih unggul. Indonesia mencatatkan 13 tembakan kea rah gawang dengan tiga di antaranya tepat sasaran. Sementara itu, China hanya punya satu “shot on target” dari lima percobaan.
Secara keseluruhan, mantan pemain Barcelona dan timnas Belanda itu sangat puas dengan penampilan Jay Idzes dan kawan-kawan.
“Kami puas dengan kemenangan ini. Hasil ini akan menjadi dasar untuk membentuk tim yang semakin solid. Kepercayaan diri adalah hal krusial dalam proses ini,” sambung Kluivert.
Ia pun tak lupa memberikan apresiasi kepada para pemain juga pendukung yang datang memberikan dukungan secara langsung. Ia berharap dukungan tersebut memotivasi mereka untuk meraih hasil positif di pertandingan selanjutnya.
“Terima kasih kepada para penggemar yang menunjukkan dukungan luar biasa untuk tim. Kami harap bisa terus berkembang dan melangkah lebih jauh di fase ini,” tutupnya.
Indonesia dipastikan lolos ke ronde keempat setelah finis di posisi empat besar, di belakang Jepang, Australia, dan Arab Saudi.
Tantangan tentu akan semakin berat. Sebab, Indonesia berpeliuang menghadapi tim-tim kuat dari Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab, Qatar hingga Irak.