
Tim nasional Indonesia akan menghadapi timnas Arab Saudi di pertandingan pertama ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Laga ini akan digelar di King Abdullah Sports City, Jeddah pada Kamis, 9 Oktober 2025 dini hari WIB.
Pertandingan ini akan ikut menentukan siapa dari antara Indonesia, Arab Saudi, atau Irak yang akan lolos otomatis dari Grup B ke putaran final Piala Dunia tahun depan di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.
Juara grup akan lolos otomatis, sementara runner-up grup akan bertarung di putaran kelima babak kualifikasi.
Krusialnya laga ini membuat kedua tim harus mempersiapkan diri dengan baik dan memastikan semua perangkat pertandingan berjalan sesuai harapan. Tidak terkecuali sang pengadil pertandingan.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) sudah menunjuk wasit asal Kuwait, Ahmed Al Ali sebagai wasit utama yang akan memimpin laga krusial itu.
Penunjukkan ini sontak menuai beragam reaksi, terutama dari publik Indonesia. Ahmed Al Ali bukan sosok yang sama sekali asing bagi publik Indonesia. Ia pernah memimpin pertandingan pada matchday ketujuh Grup G Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 lalu. Laga yang berlangsung di Stadion Al Maktoum, UEA itu berakhir pilu bagi timnas Indonesia yang menelan kekalahan telak 0-4.
Publik Indonesia menganggap penunjukkan tersebut melanggar prinsip netralitas. Selain Indonesia pernah punya pengalaman tak mengenakan, wasit ini pun tercatat sudah tiga kali memimpin laga resmi timnas Arab Saudi.
Dua di antaranya di ajang Piala Teluk dan satu laga lagi di Kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026. Dari tiga pertandingan itu, Arab Saudi hanya menelan satu kekalahan yakni takluk 2-3 dari Bahrain di Piala Teluk 2024. Dua laga lainnya masing-masing imbang tanpa gol melawan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dan menang 1-0 atas Qatar di Piala Teluk 2019.
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji mengatakan pihaknya sudah mengajukan keberatan kepada AFC melalui surat resmi. Namun, hingga saat ini belum mendapat respon sama sekali.
“Sampai hari ini belum ada informasi, pemberitahuan, ataupun apapun berkaitan dengan soal keberatan kami,” tandas Sumardji kepada wartawan pada Kamis (2/10/2025).
Ia menegaskan hingga saat ini pihak PSSI belum mendapat balasan sama sekali.
“Tapi faktanya sampai dengan saat sekarang ini surat yang kami kirimkan belum ada balasan apa-apa,” sambungnya.
Apakah itu berarti AFC bergeming atas keberatan Indonesia? Akankah sang pengadil pertandingan benar-benar memainkan perannya secara profesional?