Dalam sebuah pengumuman besar menjelang final Worlds 2025, Riot Games mengonfirmasi kembalinya Worlds ke Amerika Utara dengan format dua kota: Allen, Texas dan New York City.
JAKARTA, INDONESIA – Penantian panjang para penggemar League of Legends di Amerika Utara akhirnya berakhir. Riot Games secara resmi mengumumkan bahwa League of Legends World Championship 2026 (Worlds 2026) akan kembali ke Amerika Serikat. Pengumuman ini disampaikan pada 7 November 2025, dalam sebuah sesi media khusus yang diadakan di Chengdu, Tiongkok, tepat menjelang pertarungan akbar Grand Final Worlds 2025 antara dua raksasa Korea, T1 dan KT Rolster.

Ini menandai kembalinya turnamen esports paling bergengsi di dunia ini ke Amerika Utara untuk pertama kalinya sejak edisi 2022, yang kala itu juga berpuncak di Amerika Serikat. Namun, untuk tahun 2026, Riot Games memperkenalkan strategi tuan rumah yang unik dan terfokus, membagi turnamen di dua lokasi yang sangat berbeda: Allen, Texas, dan New York City, New York.
Strategi Dua Kota: “Kampus” Texas dan Puncak Ikonik New York
Berbeda dengan beberapa edisi Worlds sebelumnya yang melakukan tur di banyak kota (seperti Worlds 2022 yang melintasi Mexico City, New York, Atlanta, dan San Francisco), Worlds 2026 akan mengadopsi pendekatan yang lebih terkonsolidasi.
Seluruh rangkaian turnamen utama—mulai dari babak Play-Ins, Swiss Stage, hingga babak Knockout Stage (Quarterfinals dan Semifinals)—akan diselenggarakan di satu kota: Allen, Texas.
Keputusan ini mengejutkan banyak analis. Alih-alih memilih kota metropolitan besar yang sudah sering menjadi langganan esports seperti Los Angeles, Riot memilih Allen, sebuah kota di pinggiran metroplex Dallas-Fort Worth. Namun, langkah ini memiliki alasan strategis. Chris Greeley, Global Head of League of Legends Esports di Riot Games, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk “memprioritaskan venue yang lebih besar yang mampu menampung lebih banyak tahapan acara.”

Ini menyiratkan model “kampus” atau “gelembung” turnamen, di mana tim, staf, dan media dapat menetap di satu area untuk sebagian besar durasi turnamen. Hal ini secara drastis mengurangi kelelahan akibat perjalanan yang sering dikeluhkan oleh para pemain di edisi-edisi sebelumnya. Allen sendiri bukan pemain baru; kota ini sebelumnya sukses menjadi tuan rumah Final League of Legends Championship of The Americas (LTA) 2025, yang tampaknya menjadi “uji coba” sukses untuk acara yang lebih besar.
Setelah seluruh pertarungan sengit di Texas selesai dan dua tim terbaik dunia telah ditentukan, panggung akan beralih ke lokasi yang paling ikonik. Grand Final Worlds 2026 akan dilangsungkan di New York City.
The Big Apple akan menjadi tuan rumah final untuk ketiga kalinya dalam sejarah Worlds (setelah 2016 dan 2022), memperkuat statusnya sebagai salah satu ibu kota esports global. Meskipun venue spesifik di NYC belum diumumkan, nama-nama besar seperti Madison Square Garden (tuan rumah Semifinal 2016) atau Barclays Center (tuan rumah Final LCS 2018) kemungkinan besar masuk dalam pertimbangan.
Analisis Mendalam: Pergeseran Paradigma Tuan Rumah
Pilihan tuan rumah Worlds 2026 ini menandakan pergeseran signifikan dalam filosofi Riot Games.
1. Akhir Dominasi West Coast: Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Worlds yang diadakan di Amerika Serikat tidak akan menyertakan kota di West Coast. Secara historis, Los Angeles dan San Francisco (California) adalah jantung dari ekosistem esports NA. Edisi 2012, 2013, 2016, dan 2022 semuanya sangat bergantung pada infrastruktur dan fanbase di California. Dengan memilih Texas dan New York, Riot secara sadar memperluas jejak geografisnya dan membawa acara puncak ini ke basis penggemar baru yang besar di wilayah Tengah dan Timur AS.
2. Prioritas pada Logistik Tim: Mengadakan Play-Ins, Swiss, dan Knockout Stage di satu kota (Allen) adalah berkah bagi integritas kompetitif. Tim tidak perlu lagi berkemas dan terbang melintasi zona waktu di tengah turnamen. Mereka dapat fokus penuh pada latihan dan adaptasi meta di satu lokasi, sebuah format yang hanya terlihat selama masa pandemi COVID-19 (di Islandia) atau dalam edisi dua kota seperti 2023 di Korea Selatan (Busan dan Seoul).
3. Tantangan Logistik Penggemar (dan Visa): Di sisi lain, format ini menghadirkan tantangan bagi penggemar yang ingin “mengikuti tur”. Mereka harus memilih antara merasakan atmosfer intim dari sebagian besar turnamen di Texas atau kemegahan satu hari Grand Final di New York. Selain itu, menyelenggarakan acara di AS selalu menghadirkan momok tahunan: masalah visa. Komunitas esports global akan mengawasi dengan cermat bagaimana Riot Games dan pemerintah AS menangani proses visa untuk pemain dan staf dari berbagai negara, sebuah masalah yang telah mengganggu banyak turnamen internasional di masa lalu.
Peta Jalan Global 2026: Brasil dan Korea Selatan Turut Ambil Bagian
Pengumuman Worlds 2026 tidak datang sendirian. Riot Games juga membeberkan peta jalan lengkap untuk acara internasional musim 2026, menunjukkan rotasi global yang jelas:
- First Stand 2026 (Maret): Turnamen internasional pembuka musim kedua ini akan menuju ke São Paulo, Brasil. Ini adalah dorongan besar bagi komunitas Brasil (CBLOL) yang penuh gairah, yang terakhir kali menjadi tuan rumah acara internasional besar (MSI) pada tahun 2017. Riot juga mengonfirmasi First Stand akan berkembang dari enam menjadi delapan tim dan menggunakan format best-of-five di semua pertandingan.
- Mid-Season Invitational (MSI) 2026: Acara pertengahan musim ini akan kembali ke Daejeon, Korea Selatan. Setelah kesuksesan MSI 2022 di Busan, kembalinya ke Korea menegaskan status LCK sebagai salah satu wilayah terkuat di dunia.
Dengan ini, tiga acara internasional utama LoL Esports tahun 2026 akan mencakup tiga benua: Amerika Selatan (First Stand), Asia (MSI), dan Amerika Utara (Worlds).
Menatap Masa Depan: Fearless Draft Kembali
Satu detail penting lainnya yang dikonfirmasi untuk musim 2026 adalah kembalinya Fearless Draft. Format ini, yang memaksa tim untuk tidak memilih champion yang sama lebih dari sekali dalam satu seri (hanya berlaku di game tertentu), telah sukses diuji coba dan kini akan menjadi standar untuk kompetisi di tahun 2026.
Saat para penggemar di Chengdu bersiap untuk menyaksikan T1 dan KT Rolster bertarung memperebutkan gelar Juara Dunia 2025, pengumuman ini memberikan kepastian dan kegembiraan untuk siklus kompetisi berikutnya. Dengan membawa Worlds kembali ke Amerika Serikat—dengan sentuhan baru yang berani di Texas dan kemegahan yang telah teruji di New York—Riot Games telah menyiapkan panggung untuk apa yang menjanjikan menjadi salah satu kejuaraan dunia paling menarik hingga saat ini.
