
Hari yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) S16 akhirnya tiba. Musim ke-16 resmi dibuka dengan pertandingan pembuka yang mempertemukan sang juara bertahan, ONIC Esports, dengan tim kuda hitam yang berambisi, Dewa United Esports. Namun, sorotan utama pada laga ini bukanlah tentang dominasi ONIC yang sudah diprediksi, melainkan debut gemilang dari seorang pemain yang baru bergabung, Schevenko David “Skylar” Tendean, yang berhasil membungkam perlawanan Dewa United dan membuat mereka terpaksa mengakui keunggulan Landak Kuning dengan skor telak 2-0.
Pertandingan ini menjadi panggung perdana bagi Skylar mengenakan jersey ONIC, setelah saga transfer yang ramai diperbincangkan di media sosial. Mantan goldlaner andalan RRQ Hoshi ini masuk untuk memperkuat lini serang ONIC, dan banyak mata tertuju padanya untuk melihat apakah ia mampu beradaptasi dengan tim barunya. Rupanya, adaptasi itu berjalan lebih cepat dari yang dibayangkan. Performa Skylar tidak hanya sesuai ekspektasi, tetapi jauh melampauinya, menjadikannya bintang utama dalam kemenangan ONIC.
Game 1: Adaptasi Cepat dan Dominasi Sejak Awal
Di Game 1, ONIC langsung menunjukkan taringnya dengan komposisi hero yang agresif. Dewa United, yang datang dengan skuad dan pelatih baru, Jaypee “Coach Right” Felipe Lugtu, tampak mencoba bermain sabar di awal, fokus pada farming dan menghindari teamfight yang tidak perlu. Namun, strategi ini tidak bertahan lama karena tekanan yang diberikan oleh ONIC terlalu kuat.
Skylar, yang menggunakan hero hero powernya, Claude, menunjukkan mengapa ia dijuluki sebagai salah satu goldlaner terbaik di Indonesia. Rotasinya begitu rapi, efisiensi farming-nya luar biasa, dan yang paling penting, ia selalu berada di posisi yang tepat saat terjadi teamfight. Di menit-menit awal, Skylar sudah berhasil unggul net worth dari goldlaner Dewa United, “Artemis”. Keunggulan item ini membuat damage yang dihasilkan Skylar menjadi sangat mematikan.
Puncak dominasi Skylar di Game 1 terjadi pada pertarungan memperebutkan Lord pertama. Dengan positioning yang brilian, Skylar melakukan blazing duet yang tak terbendung, membuat barisan belakang Dewa United tercerai-berai. Dua hero kunci Dewa United, Brody dan Novaria, tumbang dalam sekejap mata. Setelah kehilangan Lord dan dua pemainnya, Dewa United tidak lagi memiliki kekuatan untuk mempertahankan base mereka. ONIC dengan mudah mengakhiri Game 1 dalam waktu kurang dari 15 menit.
Game 2: Kejutan Lancelot dari Kairi dan Skylar
Memasuki Game 2, Dewa United mencoba bangkit dengan draft hero yang lebih defensif. Mereka mengamankan hero-hero dengan crowd control kuat seperti Tigreal dan Pharsa, berharap bisa menahan gempuran ONIC dan membalikkan keadaan di late game. ONIC, di sisi lain, melakukan kejutan dengan jungler andalan mereka, Kairi, yang menggunakan Lancelot. Pilihan hero ini menunjukkan kepercayaan diri ONIC untuk bermain cepat dan agresif, sebuah strategi yang sangat didukung oleh performa Skylar di Game 1.
Perpaduan antara Kairi yang lincah dengan Lancelot dan Skylar yang mematikan dengan Granger, menjadi mimpi buruk bagi Dewa United. Kairi menunjukkan fast hand dan mekanik yang luar biasa, berhasil mendapatkan beberapa kill di awal pertandingan yang membuat Dewa United semakin tertekan. Sementara itu, Skylar dengan Granger-nya terus menekan jalur bawah, meruntuhkan turret demi turret tanpa ampun.
Pada pertengahan pertandingan, Dewa United sempat mencoba melakukan inisiasi teamfight untuk membalas. Namun, mereka lupa bahwa ONIC tidak hanya memiliki Skylar dan Kairi. Butsss, Sanz, dan Kiboy juga menunjukkan koordinasi tim yang sempurna. Mereka berhasil menahan serangan Dewa United dan memberikan ruang bagi Skylar serta Kairi untuk menghabisi lawan. Puncaknya, di depan base Dewa United, Kairi dengan Lancelot-nya berhasil menghindari semua skill lawan dan membersihkan barisan belakang Dewa, sementara Skylar menghabisi sisa-sisa hero yang bertahan.
Kekalahan Dewa United di Game 2 ini menunjukkan bahwa mereka masih perlu waktu untuk menemukan ritme dan chemistry sebagai tim baru. Pelatih Coach Right memiliki tugas berat untuk meramu strategi yang lebih efektif melawan tim-tim papan atas seperti ONIC.
Analisis Pasca Pertandingan: Skylar Adalah Jawabannya
Kemenangan telak 2-0 ini menegaskan posisi ONIC sebagai tim yang tetap dominan di MPL ID S16. Namun, lebih dari sekadar kemenangan, pertandingan ini menjadi pernyataan tegas dari Skylar. Banyak yang meragukan apakah ia bisa beradaptasi dengan cepat setelah meninggalkan tim yang sudah membesarkan namanya, tetapi Skylar membuktikan bahwa ia adalah pemain kaliber dunia.
Kolaborasinya dengan Kairi di lane bawah dan jungle terlihat sangat sinergis. Mereka berdua menjadi poros serangan utama yang membuat Dewa United tidak bisa berkutik. Kehadiran Skylar di ONIC tidak hanya menambah daya serang, tetapi juga memberikan variasi strategi baru yang akan membuat lawan-lawan ONIC kesulitan.
Bagi Dewa United, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga. Meskipun tampil dengan beberapa wajah baru, kekalahan telak ini menunjukkan bahwa mereka masih jauh dari kata “siap” untuk bersaing di level tertinggi MPL ID. Kunci bagi mereka adalah memperbaiki koordinasi tim, terutama dalam teamfight dan rotasi. Pelatih Coach Right dan para pemain harus bekerja keras untuk menemukan formula yang tepat agar bisa bangkit di pertandingan berikutnya.
Laga pembuka ini mungkin hanya satu dari sekian banyak pertandingan di MPL ID S16, tetapi dampaknya terasa besar. Skylar telah mengumumkan kedatangannya di ONIC dengan cara yang paling spektakuler, sementara Dewa United harus segera bangkit dan memperbaiki diri jika tidak ingin mimpi mereka untuk lolos ke babak playoff kembali terhenti di tengah jalan. Musim MPL ID S16 baru saja dimulai, dan jika laga pembuka ini menjadi pertanda, maka kita akan disuguhi pertarungan-pertarungan sengit di pekan-pekan mendatang.