
Real Madrid's French forward #09 Kylian Mbappe (C) controls the ball during a training session at the Emirates stadium in London on April 7, 2025, on the eve of their UEFA Champions League Quarter final first leg football match against Arsenal. (Photo by Adrian DENNIS / AFP)
Paris Saint-Germain (PSG) keluar sebagai juara Liga Champions 2024/2025 dengan mengalahkan Inter Milan 5-0 di Allianz Arena, Minggu, 1 Juni 2025 dini hari WIB.
Ini merupakan gelar pertama PSG di kompetisi elite tersebut. Sekaligus menjadi tim ke-24 yang sanggup angkat trofi “Si Kuping Lebar.”
Menariknya, gelar ini diraih semusim setelah bintang mereka, Kylian Mbappe meninggalkan Parc des Princes.
Mbappe kini tengah menjalani tahun pertama bersama Real Madrid. Mbappe sudah bisa tancap gas di musim perdana dengan menjadi pemain tersubur di klub ibu kota Spanyol itu.
Mbappe pun mengapresiasi mantan klubnya yang sanggup meraih prestasi meski tanpa dirinya.
Dalam unggahan di Instagram stories, pemain internasional Prancis itu memberikan apresiasi.
“Hari besar itu akhirnya tiba. Kemenangan yang diraih dengan cara luar biasa oleh seluruh orang di klub ini. Selamat PSG!”
PSG memang tampil fenomenal musim ini. Mereka sapu bersih gelar domestik dan menegaskan kualitasnya di pentas Eropa.
PSG tidak hanya mengandalkan para pemain senior tetapi juga sejumlah pemain muda seperti Willian Pacho (23 tahun), Nuno Mendes (22 tahun), Joao Neves (20 tahun), dan Desire Doue (19 tahun) sebagai starter di laga melawan Inter. Lalu, Bardley Barcola (22 tahun), Senny Mayulu (19 tahun) dan Warren-Zaire Emery (19 tahun) masuk dari bangku cadangan.
Pelatih PSG, Luis Enrique mengatakan peran penting para pemain senior seperti Ousmane Dembele sungguh penting. Pemain sayap berusia 28 tahun itu bisa memimpin para pemain muda untuk mengeluarkan segenap kemampuan terbaiknya.
“Musim ini kami memiliki banyak pemain muda, dan itu tidak mudah. Banyak dari pemain ini yang menjadi penentu di final. Secara defensif, kami melakukannya dengan baik. Dembélé menunjukkan kepemimpinannya dari cara ia bertahan,” tandas pelatih asal Spanyol itu.
Menghadapi Inter Milan di partai final kali ini, PSG begitu dominan. Penguasaan bola mereka mencapai 60 persen berbanding 40 persen milik Inter Milan.
Hal ini setali tiga uang dengan peluang dan gol. PSG melepaskan 23 tembakan dengan delapan di antaranya tepat sasaran.
Situasi ini jauh berbeda dengan Inter Milan yang hanya mampu melepaskan dua tembakan tepat sasaran dari delapn percobaan.
Di babak pertama, PSG sudah mampu mencetak dua gol melalui Achraf Hakimi dan Desire Doue.
Pemain muda yang disebutkan terakhir itu mencetak satu gol lagi di babak kedua untuk menegaskan dirinya sebagai pemain terbaik di pertandingan ini.