
Dalam hitungan jam pertandingan pertama ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan digelar. Namun, soal keputusan AFC menunjuk tuan rumah yang menuai kontroversi kembali mencuat.
Sebagaimana diketahui, AFC sudah menunjukkan Arab Saudi dan Qatar menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertandingan ronde keempat ini.
Pelatih timnas Oman, Carlos Queiroz, kembali mengangat soal keputusan yang dinilai tidak adil dan menguntungkan pihak tuan rumah.
Selain penyelenggaraan yang tidak berlangsung di tempat yang netral, tuan rumah pun bisa menikmati waktu istirahat lebih panjang dan tampil di hadapan pendukung sendiri.
Quieiroz dalam wawancara dengan The Guardian secara blak-blak mengungkapkan kritikannya kepada AFC.
“Ini akan menjadi keajaiban dalam situasi rumit ini. Apakah tidak ada stadion di Jepang atau Kuwait yang bisa kami gunakan untuk bermain? Mungkin orang-orang yang mengorganisir ini memiliki visi sepak bola yang berbeda,” ujarnya.
Ia menyoroti para kontestan yang sekalugus bertindak sebagai tuan rumah yakni Arab Saudi dan Qatar.
“Saya tahu situasinya ketika saya menerima pekerjaan ini. Apa yang bisa kami katakan? Kami harus bermain di kandang salah satu tim yang sedang berkompetisi. Mereka menempatkan Saudi di Saudi dan Qatar di Qatar.”
Seperti Oman yang akan bersaing dengan tuan rumah Qatar dan Uni Emirat Arab, begitu juga Indonesia yang tergabung di Grup B bersama tuan rumah Arab Saudi dan Irak.
Dari jadwal yang sudah dikeluarkan, tuan rumah punya keuntungan selain bermain di kandang sendiri juga bisa menikmati waktu istirahat lebih lama.
“Jika mereka tidak melihat ada yang salah dengan ini, lalu siapa pemain dan pelatih yang akan berkomentar?”
Selain soal penunjukkan tuan rumah, ia juga mengomentari jadwal pertandingan yang memberatkan kontestan lain. Tuan rumah justru menikmati waktu istirahat lebih lama.
Indonesia akan menghadapi Arab Saudi pada 9 Oktober dan hanya punya waktu istirahat tiga hari sebelum menghadapi Irak. Sementara Arab Saudi punya jeda enam hari sebelum melakoni pertandingan kedua.
Setali tiga uang dengan Indonesia, Oman pun harus menghadapi situasi yang sama. Oman menghadadapi tuan rumah Qatar pada 8 Oktober, lalu menghadapi Uni Emirat Arab tiga hari kemudian.
“Kami bermain melawan Qatar dan kami bermain lagi tiga hari kemudian, Qatar bermain enam hari setelahnya, dan mereka sudah tahu hasilnya dan apa yang perlu mereka lakukan.”
Ia menilai untuk agenda sepenting ini maka perlu memperhatikan aspek keadilan bagi setiap peserta.
“Ketika ada Piala Dunia, selalu ada tuan rumah dan itu bisa kita pahami: mereka yang membiayainya, membangun stadion, dan sebagainya. Tetapi melakukan ini di tengah kompetisi, anehnya orang-orang yang bertanggung jawab tidak merasa tidak nyaman dengan hal ini,” tutup pelatih asal Mozambik itu.