
Calvin Verdonk turut angkat bicara untuk merespon berakhirnya kerja sama antara Patrick Kluivert dan jajaran kepelatihan dan PSSI menyusul kegagalan timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026.
Pemain berdarah Belanda itu mengucapkan terima kasih kepada pelatih Patrick Kluivert dan jajaran pelatih yang sudah memberikan kepercayaan kepadanya.
“Terima kasih kepada pelatih dan staf atas kepercayaan yang diberikan kepada saya sebagai pemain dan kerja keras yang telah kami lakukan sebagai tim,” ungkap Verdonk secara singkat.
Bersama Kluivert, Verdonk mendapat kepercayaan penuh untuk menjadi bagian dari skuad Garuda. Perjuangan mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pun harus berakhir di ronde keempat setelah kalah 2-3 dari Arab Saudi dan menyerah 0-1 dari Irak. Dengan finis di posisi juru kunci membuat langkah Indonesia pun terhenti.
Bek berusia 28 tahun itu tak bisa menyembunyikan kekecewaannya usai timnya gagal melangkah lebih jauh. Namun, ia tak mau berputus asa karena mereka sudah menorehkan sesuatu yang luar biasa.
“Sama seperti Anda semua, saya merasa kecewa, tetapi bagi saya, ini tetap terasa seperti awal dari sesuatu yang hebat, sebuah mimpi yang baru saja dimulai,” tulis Verdonk di Instagram pribadinya.
Melalui unggahan yang sama, pemain yang kini berkarier di Ligue 1 bersama Lille itu meminta para pencinta sepak bola Indonesia untuk kembali bersatu untuk memberikan dukungan kepada tim nasional.
“Dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya berharap seluruh bangsa kita dapat bersatu kembali, menunjukkan rasa cinta dan dukungan tanpa syarat kepada TIMNAS sebagaimana yang selalu saya rasakan dalam setiap pertandingan, di mana saya mendapat kehormatan untuk bermain bagi Indonesia,” tegasnya.
Hingga kini PSSI belum memutuskan siapa yang akan mengisi posisi Kluivert dan staf kepelatihan.
Sebelumnya, dalam keterangannya PSSI mengaku berakhirnya kerja sama di antara kedua pihak terjadi secara baik-baik.
“PSSI dan Tim Kepelatihan Tim Nasional Indonesia secara resmi menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal melalui mekanisme mutual termination,” bunyi keterangan resmi PSSI.
Lebih lanjut pernyataan itu menyebutkan keputusan tersebut ditandatangani oleh PSSI dan Tim Kepelatihan yang sebelumnya terikat kontrak berdurasi dua tahun.
“Kesepakatan ini ditandatangani antara PSSI dan Para Pihak di Tim Kepelatihan yang sebelumnya terikat kontrak kerja sama berdurasi dua tahun,” lanjut pernyataan tersebut.
Terkait alasan di balik berakhirnya kerja sama ini, PSSI menekankan bahwa keputusan ini diambil sebagai bagian dari penyesuaian arah strategis pembinaan timnas Indonesia. Pihak PSSI sudah melakukan evaluasi menyeluruh untuk terus membenahi sepak bola Indonesia.
“Penghentian kerja sama ini dilakukan atas dasar persetujuan kedua pihak, dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan.”