
Luka Modric memilih mengenakan jersey AC Milan bernomor punggung 14. Nomor ini jelas beda dengan yang dikenakannya saat berseragam Real Madrid.
Pemain berusia 39 tahun itu memiliki alasan tersendiri menjatuhkan pilihan pada nomor tersebut.
Saat ini, nomor punggung itu lowong setelah ditinggal Tijjani Reijnders. Ia pun tidak mungkin untuk mengenakan nomor punggung 10 seperti saat bersama Madrid. Sebab, nomor tersebut sudah dikenakan Rafael Leao. Ia menegaskan tidak mau mengambil nomor tersebut dari pemain yang menjadi masa kini dan masa depan klub.
“Aku menyukai nomor ini. Aku bahwa di Milan, nomor 10 sudah dipakai oleh seorang pemain hebat seperti Leao. Dia itu masa kini dan masa depan Milan.”
Ia mengaku senang dengan nomor 14 yang kebetulan lowong. Bukan kebetulan. Nomor tersebut juga yang disandangnya di tim nasional Kroasia dan di awal kariernya bersama Tottenham Hotspur.
“Sehubungan dengan nomor 10 tidak tersedia, maka aku harus memilih nomor yang lain. Aku memakai nomor 14 karena aku menyukainya, aku juga memakainya di tim nasional dan di awal karierku di Tottenham Hotspur.”
Ia tetap yakin dengan keberuntungan di balik nomor tersebut.
“Segalanya berjalan bagus dengan nomor ini, dan mudah-mudahan hal yang sama terjadi di sini.”
Lebih dari sekadar nomor punggung, Modric menegaskan komitmennya untuk membantu klub tersebut menjadi lebih baik di musim depan. Modric yang terikat kontrak satu tahun hingga musim panas 2026 dengan opsi perpanjangan menyebut dirinya begitu bersemangat untuk berjuang bersama para pemain lain meraih gelar demi gelar.
“Yang pertama aku datang dengan rasa hormat yang besar untuk semua pihak: para pemain, para pelatih, dan klub secara umum.”
Modric yang meraih banyak kesuksesan bersama Madrid dan secara individu dengan trofi Ballon d’Or menegaskan dirinya ingin memberikan pengaruh positif kepada tim tersebut. Ia tidak mau terpengaruh dengan masa lalu dan akan berjuang untuk bersaing dengan para pemain lain demi mendapat tempat utama dalam tim.
“Aku ingin membawa kemenangan ke sana, membantu rekan-rekan setimku di setiap aspek, dan bekerja keras untuk mendapatkan tempat di tim. Enggak ada yang mudah di dalam hidup, Anda harus bekerja keras dan berjuang,” tutupnya.