MAKATI CITY, FILIPINA – Harapan penggemar Honor of Kings (HoK) Indonesia untuk melihat wakil Merah Putih melaju mulus di jalur Upper Bracket harus tertunda. Pada laga pembuka Knockout Stage Honor of Kings International Championship (KIC) 2025 yang digelar pada 20 November 2025, Bigetron by Vitality (BTR) harus menelan pil pahit setelah digulung habis oleh raksasa Malaysia, Nova Esports, dengan skor telak 4-0.
Kekalahan ini bukan sekadar angka di papan skor, melainkan sebuah sinyal peringatan keras mengenai kesenjangan performa (skill gap) yang masih menganga antara skena kompetitif Indonesia dan Malaysia. Nova Esports tampil begitu dominan, tak memberikan sedikitpun ruang napas bagi pasukan Robot Merah dalam format Best of 7 (BO7) yang melelahkan.

Dominasi Total Nova Esports: “Beda Level”
Sejak gim pertama dimulai, Nova Esports—yang datang dengan status sebagai salah satu tim terkuat dari liga MKL (Malaysia)—langsung menunjukkan kelasnya. Mereka tidak hanya menang; mereka mendikte permainan.
Narasi utama yang mencuat dari pertandingan ini adalah perbedaan kematangan makro (macro play) dan eksekusi mikro. Nova Esports bermain layaknya sebuah mesin yang teroli dengan baik. Rotasi mereka presisi, pengambilan objektif (Tyrant dan Overlord) selalu tepat waktu, dan manajemen wave minion mereka membuat BTR terus-menerus berada dalam posisi defensif.
Sebaliknya, Bigetron by Vitality tampak kesulitan mengembangkan permainan. Strategi mereka yang biasanya agresif di fase early game berhasil diredam dengan disiplin tinggi oleh anak-anak asuh Coach NanCi.
Analisis Pertandingan: Ketergantungan pada ZhanQ Menjadi Bumerang
Salah satu sorotan utama dari para analis pasca-pertandingan adalah beban berat yang dipikul oleh jungler BTR, ZhanQ. Sebagai pemain veteran asal Malaysia yang kini membela panji Indonesia, ZhanQ diharapkan menjadi kunci untuk membongkar pertahanan mantan rekan-rekan senegaranya. Namun, strategi ini justru menjadi bumerang.
Nova Esports tampaknya sudah membaca “kartu as” BTR ini. Mereka melakukan shutdown habis-habisan terhadap area jungle BTR. Cy (jungler Nova) dan Weipit (roamer) secara konsisten mengganggu ritme farming ZhanQ, membuatnya tidak bisa mendapatkan level dan item yang dibutuhkan untuk melakukan snowballing.
Ketika ZhanQ terkunci, sisa anggota BTR—Tufzzz, Niel, dan Zaan—tampak kehilangan pegangan. Koordinasi tim yang biasanya solid terlihat goyah di bawah tekanan konstan. Dalam momen-momen teamfight krusial, Nova selalu berhasil memisahkan barisan belakang BTR, membuat damage dealer mereka tumbang sebelum sempat memberikan dampak signifikan.
Jalannya Pertandingan: Tanpa Balasan
Meskipun detail play-by-play setiap menitnya bervariasi, pola keempat gim tersebut menunjukkan konsistensi yang mengerikan dari Nova:
-
Game 1 & 2: Nova bermain taktis, memanfaatkan kesalahan posisi (positioning error) kecil dari pemain BTR untuk mencuri objektif netral. Keunggulan gold perlahan tapi pasti melebar hingga tak terkejar.
-
Game 3: BTR mencoba memberikan perlawanan dengan draft yang mungkin lebih agresif, namun Nova merespons dengan counter-engage yang brilian. Setiap kali BTR mencoba menginisiasi perang, Nova membalikkannya menjadi keuntungan bagi mereka.
-
Game 4: Gim penutup menjadi bukti mentalitas juara Nova. Meski sudah unggul 3-0, mereka tidak mengendurkan serangan. Mereka menyelesaikan seri ini dengan rapi, memastikan tiket ke babak selanjutnya di Upper Bracket dan mengirim BTR ke jurang eliminasi.
Komentar “Beda Level” yang ramai di media sosial pasca-laga bukan tanpa alasan. Nova Esports menunjukkan bahwa mereka selangkah lebih maju dalam pemahaman meta permainan dibandingkan wakil Indonesia saat ini.
Rivalitas Klasik: Indonesia vs Malaysia
Laga ini juga memperpanjang sejarah rivalitas esports antara Indonesia dan Malaysia. Di banyak judul MOBA mobile, kedua negara ini kerap saling sikut untuk menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Namun, khusus untuk Honor of Kings yang skenanya masih bertumbuh di luar Tiongkok, hasil ini menjadi indikator bahwa Malaysia mungkin memiliki infrastruktur dan kedalaman strategi yang lebih matang saat ini.
Keberadaan pemain-pemain kunci Nova seperti Xuan (Top Lane) dan Cy (Jungle) menjadi pembeda. Sinergi mereka yang telah terbangun di kompetisi domestik Malaysia yang ketat terbukti menjadi senjata mematikan di panggung internasional KIC.
Nasib Bigetron: Nyawa Terakhir di Lower Bracket
Meski kalah telak, perjalanan Bigetron by Vitality di KIC 2025 belum berakhir. Format Double Elimination memberikan mereka satu kesempatan terakhir—sebuah “nyawa kedua”.
BTR kini terlempar ke Lower Bracket. Berdasarkan bagan turnamen, mereka dijadwalkan akan menghadapi Twisted Minds pada tanggal 22 November 2025. Ini adalah laga hidup-mati. Kalah berarti pulang (eliminasi), sementara menang berarti memperpanjang napas untuk mencoba merangkak kembali ke babak final.
Tugas berat kini menanti pelatih BTR, Om Kurus, dan seluruh staf kepelatihan. Mereka hanya punya waktu kurang dari 48 jam untuk membenahi mental pemain yang baru saja dihancurkan 0-4, sekaligus meracik strategi baru untuk menghadapi Twisted Minds. Evaluasi total terhadap drafting phase, komunikasi in-game, dan pengurangan ketergantungan pada satu pemain (ZhanQ) harus segera dilakukan jika ingin bertahan di turnamen ini.
Tamparan Keras Bagi BTR
Kekalahan 0-4 dari Nova Esports adalah tamparan keras, namun juga pelajaran berharga bagi Bigetron by Vitality. Di panggung setinggi KIC, kesalahan sekecil apa pun akan dihukum. Nova Esports bermain nyaris sempurna, sementara BTR gagal mengeluarkan potensi terbaik mereka.
Kini, mata seluruh komunitas HoK Indonesia tertuju pada laga Lower Bracket. Apakah Robot Merah mampu bangkit dari keterpurukan dan menunjukkan mental baja mereka, ataukah perjalanan mereka di KIC 2025 akan berakhir dini? Jawabannya akan tersaji pada laga penentuan melawan Twisted Minds.
Rekap Singkat Pertandingan
-
Event: Honor of Kings International Championship (KIC) 2025
-
Babak: Knockout Stage – Upper Bracket Quarterfinals
-
Tanggal: 20 November 2025
-
Hasil Akhir: Nova Esports (4) – (0) Bigetron by Vitality
-
Pemain Kunci (Nova): Cy (Jungle), Xuan (Top)
-
Jadwal Selanjutnya: Bigetron by Vitality vs Twisted Minds (Lower Bracket, 22 November 2025)
