Shanghai, 26 Oktober 2025 – Panggung League of Legends World Championship (Worlds) 2025 baru saja menyaksikan salah satu hari paling dramatis dalam sejarahnya. Babak Swiss Stage yang penuh ketegangan akhirnya rampung pada Sabtu, 25 Oktober 2025, dengan tiga pertandingan do-or-die yang menentukan nasib tiga tim terakhir. Dalam lautan keringat dan air mata, sang juara bertahan T1, raksasa LPL Top Esports (TES), dan kuda hitam LCP CTBC Flying Oyster (CFO) berhasil mengamankan tiket emas mereka ke babak perempat final.

Ulasan Lengkap Pertandingan Penuh Drama di Hari Terakhir Swiss Stage
Hari terakhir ini adalah laga pertaruhan dengan rekor 2-2. Bagi yang menang, mereka melaju dengan rekor 3-2. Bagi yang kalah, mimpi mereka di Worlds 2025 harus berakhir. Tiga tim yang harus tersingkir secara menyakitkan adalah Bilibili Gaming (BLG), FlyQuest (FLY), dan Movistar KOI (MKOI).
Panggung knockout kini telah lengkap, dengan delapan tim terkuat siap beradu di babak perempat final. Berikut adalah ulasan lengkap dari tiga seri best-of-three yang menggetarkan arena di Shanghai.
Sejarah Baru LCP: CTBC Flying Oyster (CFO) Tumbangkan Harapan Terakhir Amerika (vs. FlyQuest)
Pertandingan pembuka hari itu mempertemukan wakil LCP, CTBC Flying Oyster, melawan harapan terakhir regional LTA (Amerika), FlyQuest. CFO telah menjadi salah satu cerita paling inspiratif di turnamen ini, sebelumnya bahkan sempat menjungkalkan T1 di ronde kedua. Di sisi lain, FLY membawa beban berat sebagai satu-satunya wakil Amerika yang tersisa.
Seri ini diprediksi akan berlangsung ketat, dan game pertama membuktikannya. Pertarungan berlangsung alot selama 45 menit, di mana kedua tim saling bertukar pukulan. FLY sempat unggul di early game berkat permainan agresif mereka, namun CFO menunjukkan disiplin dan permainan makro yang lebih matang.
Momentum krusial terjadi di sekitar pit Baron. FLY yang mencoba melakukan forcing pertarungan justru terjebak dalam posisi yang buruk. Bintang utama CFO, Chiu ‘Doggo’ Tzu-Chuan, yang menggunakan Corki, mengeluarkan rentetan damage masif yang meratakan barisan FLY. CFO memenangkan team fight tersebut, mengamankan Baron, dan membalikkan keadaan secara penuh.
Di game kedua, CFO tampil lebih percaya diri. Didorong oleh kemenangan game pertama, mereka bermain tanpa cela. Mereka menghukum setiap kesalahan kecil yang dibuat oleh FlyQuest. Tekanan yang tak henti-hentinya dari CFO membuat FLY tidak bisa mengembangkan permainan. CFO menutup seri dengan kemenangan dominan 2-0.
Kemenangan ini bukan hanya sekadar tiket perempat final. Ini adalah sejarah. CFO menjadi tim pertama dari regional LCP yang berhasil menembus babak Top 8 Worlds, sebuah pencapaian monumental yang membuktikan kekuatan baru dari wilayah Pasifik. Sementara bagi FlyQuest dan regional LTA, ini adalah akhir yang pahit dari perjalanan mereka.
Tragedi Sang Finalis: Top Esports (TES) Eliminasi Bilibili Gaming (BLG) dalam Perang Saudara LPL
Pertarungan kedua adalah laga yang paling menyayat hati: perang saudara LPL antara unggulan ketiga, Top Esports, melawan unggulan pertama sekaligus finalis Worlds tahun lalu, Bilibili Gaming. BLG adalah salah satu tim yang difavoritkan untuk menjuarai turnamen ini. Takdir berkata lain, satu raksasa LPL harus gugur di tangan saudaranya sendiri.
Seri ini berlangsung penuh tiga game yang epik. Game pertama berjalan sesuai prediksi banyak analis. BLG menunjukkan mengapa mereka adalah unggulan pertama. Dengan koordinasi team fight yang nyaris sempurna di late game, BLG berhasil mengamankan poin pertama dan memimpin 1-0.
Namun, TES menolak untuk menyerah. Di game kedua, mereka mengubah strategi. TES bermain lebih proaktif, mengontrol objektif netral, dan memperketat rotasi mereka. Mereka berhasil meredam gaya permainan flanking khas BLG. TES mendominasi game kedua dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Game ketiga adalah penentuan segalanya. BLG mengambil langkah drastis dengan mengganti jungler mereka, memasukkan Yang ‘Beichuan’. Di sisi lain, TES memasang komposisi scaling “double AD” yang berisiko, dengan Smolder untuk ‘Creme’ dan Corki untuk ‘JackeyLove’.
Game ini adalah pertumpahan darah dari awal hingga akhir. Kedua tim saling berbalas kill tanpa henti. Namun, seiring berjalannya waktu, komposisi scaling TES mulai menunjukkan taringnya. Pertarungan klimaks terjadi di perebutan Cloud Soul. Dalam team fight yang kacau balau, eksekusi TES terbukti lebih unggul. Mereka berhasil menyapu bersih (wipe out) seluruh tim BLG, mengamankan soul, dan langsung mengunci Baron.
Dengan buff ganda tersebut, TES tak terhentikan. Mereka mendorong dan menghancurkan Nexus BLG, menyelesaikan reverse sweep yang dramatis. Kemenangan ini adalah penebusan dosa bagi TES yang sempat terseok-seok, sekaligus menjadi tragedi bagi BLG yang perjalanannya harus berakhir jauh lebih awal dari yang diharapkan.
Jantung Berdebar: T1 Selamat dari Ujung Tanduk (vs. Movistar KOI)

Sebagai penutup, pertandingan yang paling ditunggu-tunggu: sang juara bertahan, T1, melawan tim kuda hitam asal LEC, Movistar KOI. Perjalanan T1 di Swiss Stage tahun ini sangat “turbulen”. Setelah memulai 1-0, mereka secara mengejutkan kalah dari CFO dan Gen.G, membuat rekor mereka terpuruk di 1-2. Berada di ujung tanduk, Faker dan kawan-kawan harus memenangkan dua seri Bo3 berturut-turut untuk lolos.
Setelah mengalahkan 100 Thieves 2-0, MKOI adalah rintangan terakhir mereka. Seri ini, yang tercatat memecahkan rekor penonton tertinggi selama Swiss Stage, membuktikan mental juara T1.
Meskipun berakhir dengan skor 2-0 untuk T1, setiap game-nya diperjuangkan dengan sangat keras oleh MKOI. Game pertama dimenangkan T1 melalui permainan makro superior mereka. Namun, di game kedua, MKOI memberikan perlawanan sengit. Mereka menolak untuk kalah dengan mudah dan berhasil membawa permainan ke late game.
Dalam situasi putus asa, MKOI mencoba pertaruhan terakhir: memburu Elder Dragon. T1 membaca pergerakan ini dengan sempurna. Alih-alih melawan di pit naga, T1 membuat keputusan sepersekian detik yang brilian. Mereka mengirimkan pemain mereka untuk melakukan teleport langsung ke base MKOI yang kosong.
MKOI terlambat menyadarinya. Saat mereka masih sibuk dengan Elder Dragon, T1 telah meruntuhkan turret dan Nexus mereka. Sebuah backdoor yang cerdas dan bersih mengakhiri permainan, seri, dan mimpi MKOI di Worlds 2025. T1, sang juara bertahan, berhasil selamat dari lubang jarum dan melengkapi rekor mereka menjadi 3-2.
Menuju Perempat Final
Dengan berakhirnya Swiss Stage, delapan tim terbaik telah ditentukan: 4 LCK (Gen.G, HLE, KT, T1), 2 LPL (Anyone’s Legend, TES), 1 LEC (G2 Esports), dan 1 LCP (CFO). Dominasi LCK terlihat jelas dengan kelolosan sempurna empat tim mereka.
Hasil undian perempat final pun telah diumumkan:
- Anyone’s Legend (LPL) vs. T1 (LCK)
- KT Rolster (LCK) vs. CTBC Flying Oyster (LCP)
- G2 Esports (LEC) vs. Top Esports (LPL)
- Hanwha Life Esports (LCK) vs. Gen.G (LCK)
Babak Swiss Stage telah usai dengan drama, keajaiban, dan patah hati. Kini, panggung knockout dengan format best-of-five siap dimulai. Pertarungan sesungguhnya untuk memperebutkan Summoner’s Cup baru saja akan dimulai.
