
Nama Shin Tae-yong (STY) sudah tak asing lagi bagi publik sepak bola Indonesia. Ia adalah mantan pelatih timnas yang dipecat pada Januari 2025. Posisinya kemudian digantikan oleh Patrick Kluivert yang masih menjabat hingga kini.
Belum lama, sosok yang kini menjadi pelatih K League 1, Ulsan Huyndai itu angkat bicara terkait pemecatannya dan hubungannya dengan insan sepak bola dalam negeri.
Ia mengatakan saat ini hubungannya dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sudah terputus. Tidak ada komunikasi terjalin di antara mereka.
“Sekarang kami sudah enggak berhubungan, meski lewat Instagram. Dulu kami sering ngobrol lewat Instagram, Kakaotalk, atau WhatsApp. Tapi, sekarang sudah enggak sama sekali,” ujar Shin Tae-yong melansir siniar JekPot.
Siniar ini tayang di kanal YouTube milik Jeong Seok Seo yang merupakan penerjemah STY di Indonesia.
Pelatih berusia 54 tahun itu mengakui dirinya tidak tahu kenapa dipecat. Ia pun tak mau mengungkit lagi.
“Saya belum tahu kenapa harus berhenti melatih. Jadi, enggak mau ungkit lagi. Saya juga punya harga diri,” bebernya.
Ia pun menepis terkait kisruh di ruang ganti timnas usai kalah dari Bahrain dan China. Ia menegaskan bahwa isu tersebut tidak benar. Suasana masih terjaga kondusif meski mereka gagal meraih poin penting.
“Soal itu, kalau memang ada masalah, saya terima diberhentikan. Tapi, sampai detik saya diberhentikan, tidak ada masalah sama sekali. Serius, saya bersumpah. Saya bersumpah, meski diancam dibunuh,” tegasnya.
Ia mengatakan tidak ada hal yang buruk terjadi di ruang ganti pemain usai menghadapi kedua negara tersebut. Ia pun memastikan urusan komunikasi di antara para pemain berjalan baik.
“Waktu ke Bahrain tidak ada masalah. Waktu di China juga. Tidak ada masalah sama sekali. Tapi, saya pun bingung kenapa bisa ada rumor itu. Saya juga merasa aneh. Pemain naturalisasi tidak pernah komplain urusan komunikasi ke kami karena komunikasi kami lancer.”
Ketika ditanya apakah sedih harus meninggalkan jabatan tersebut, STY mengaku dirinya tidak. Merasa sedih.
“Tidak berpikir apa-apa. Biasa saja. Tidak sedih. Kenapa saya harus berhenti? Jujur, saya tidak pernah pikir bakal berhenti. Jadi, sama sekali tidak.”
Ia memang sedikit kecewa karena mereka gagal meraih poin saat menghadapi Australia yang mana bisa membuka pintu mereka ke putaran final Piala Dunia 2026.
“Andai kami menang putaran ketiga lawan Australia di bulan Maret, saya yakin kami pasti bisa ikut lolos ke Piala Dunia. Saking fokusnya memikirkan itu, saya tidak sempat memikirkan yang lain.”
Walau proses pemberhentian dirinya terjadi demikian, STY masih belum kapok untuk menangani timnas Indonesia. Ia mengakui bila ada kesempatan dirinya akan kembali.