
Drama terbesar di VALORANT Champions 2025 sejauh ini adalah goyahnya dominasi tim-tim unggulan, terutama dari regional Amerika. Sorotan utama tertuju pada G2 Esports. Datang ke Paris dengan status sebagai juara VCT Americas dan salah satu kandidat terkuat untuk mengangkat trofi, perjalanan mereka langsung ternoda di hari pembuka. Secara mengejutkan, G2 harus bertekuk lutut di hadapan wakil EMEA, Team Heretics, dengan skor telak 0-2. Kekalahan ini bukan sekadar angka, melainkan sebuah pernyataan bahwa tidak ada tim yang tak terkalahkan. G2 dipaksa turun ke lower bracket sejak awal, sebuah pukulan telak bagi mental dan strategi mereka.
Namun, nasib yang lebih tragis menimpa tim favorit para penggemar, Sentinels. Setelah kalah di laga pembuka melawan GIANTX, tim yang digawangi oleh para pemain bintang ini harus menghadapi laga hidup-mati melawan tim debutan asal Tiongkok, XLG Esports. Di luar dugaan, Sentinels gagal mengatasi perlawanan sengit XLG dan harus tersingkir dari turnamen. Eliminasi prematur Sentinels tidak hanya menghancurkan hati para penggemarnya di seluruh dunia tetapi juga mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh ekosistem, membuktikan bahwa era baru talenta global telah tiba dan siap meruntuhkan tatanan lama.
Kebangkitan Kuda Hitam: Lahirnya Penantang Tak Terduga
Di tengah puing-puing kekecewaan tim unggulan, lahirlah para pahlawan baru. Team Heretics dari EMEA menjadi buah bibir setelah kemenangan fenomenal mereka atas G2 Esports. Mereka tidak hanya menang, tetapi mereka melakukannya dengan cara yang meyakinkan, menunjukkan persiapan taktis dan ketenangan yang luar biasa di bawah tekanan. Kemenangan ini langsung melambungkan status mereka dari sekadar tim partisipan menjadi penantang gelar yang patut diperhitungkan di babak playoff.
Kisah Cinderella lainnya datang dari MIBR, wakil dari Brasil. Dianggap sebagai underdog di grup neraka, MIBR justru tampil beringas. Mereka membuka kampanye mereka dengan menghancurkan juara Tiongkok, Bilibili Gaming, dengan skor bersih 2-0. Performa disiplin dan ledakan agresi dari pemain seperti Andrew ‘Verno’ Maust dan Erick ‘aspas’ Santos menunjukkan bahwa MIBR bukanlah tim yang bisa dipandang sebelah mata. Kemenangan mereka atas RRQ di laga penentu grup semakin mengukuhkan posisi mereka sebagai kuda hitam paling berbahaya yang siap memberikan kejutan lebih lanjut di babak playoff.
Konsistensi Sang Penantang Serius: Menjaga Api Harapan
Di sisi lain, beberapa tim favorit berhasil membuktikan kelasnya dan melaju ke babak playoff dengan performa yang solid. Paper Rex, raksasa dari regional Pasifik, menunjukkan gaya permainan agresif mereka yang khas dan berhasil mengamankan posisi teratas di grup mereka. Meskipun sempat mendapat perlawanan ketat dari GIANTX, ketenangan dan pengalaman mereka menjadi faktor penentu untuk lolos sebagai unggulan pertama dari Grup A.
Sementara itu, Fnatic dari EMEA sekali lagi membuktikan mengapa mereka adalah salah satu organisasi esports paling dihormati di dunia. Meskipun datang melalui jalur championship points, performa mereka di fase grup sangat meyakinkan. Kemenangan dominan mereka atas RRQ menjadi pengingat bahwa Fnatic selalu menjadi ancaman serius di setiap turnamen yang mereka ikuti. Dengan lolosnya tim-tim kaliber seperti Paper Rex, Fnatic, NRG, dan DRX, babak playoff dipastikan akan menjadi ajang adu strategi dan keahlian tingkat tertinggi.
Panggung Playoff Siap Membara: Antisipasi Pertarungan Epik
Dengan berakhirnya fase grup, delapan tim telah mengunci tempat mereka: Paper Rex, GIANTX, NRG, DRX, Fnatic, Team Heretics, MIBR, dan pemenang dari laga penentu terakhir. Panggung double-elimination bracket kini telah siap, menjanjikan pertarungan yang lebih intens dan tanpa ampun.
Narasi yang tercipta dari fase grup—kejatuhan G2 dan Sentinels, kebangkitan MIBR dan Team Heretics, serta konsistensi Paper Rex dan Fnatic—telah membangun fondasi untuk babak playoff yang paling tidak terduga dalam sejarah VALORANT Champions. Akankah para kuda hitam melanjutkan dongeng mereka? Ataukah para raksasa yang tersisa akan menegaskan kembali dominasi mereka?
Satu hal yang pasti, VALORANT Champions 2025 telah menyajikan drama panas sejak hari pertama. Para penggemar di seluruh dunia kini menahan napas, menantikan pertarungan epik yang akan segera dimulai. Paris akan menjadi saksi penobatan juara dunia yang baru, dan jika fase grup bisa menjadi acuan, maka jalan menuju trofi akan dipenuhi dengan lebih banyak lagi kejutan, air mata, dan momen-momen tak terlupakan.