Tim powerhouse asal Brazil, MIBR, berhasil mengamankan satu tempat di babak playoff Valorant Champions Tour (VCT) Champions Paris 2025 setelah menunjukkan performa dominan dan melibas perwakilan Pasifik, Rex Regum Qeon (RRQ), dengan skor telak 2-0. Pertandingan yang berlangsung pada hari Selasa, 23 September 2025, menjadi saksi bisu keperkasaan MIBR yang tidak memberikan ruang bagi RRQ untuk mengembangkan permainan mereka.
Kemenangan ini tidak hanya mengantarkan MIBR ke babak selanjutnya dari turnamen paling bergengsi di kancah Valorant, tetapi juga memulangkan RRQ lebih awal dari yang diharapkan. Dengan hasil ini, MIBR menjadi tim ketiga dari regional Amerika yang berhasil melaju ke babak playoff, membuktikan kekuatan regional mereka di panggung dunia.
Pertarungan sengit antara MIBR dan RRQ ini merupakan laga penentuan di Grup B. Kedua tim datang dengan ambisi yang sama kuat: merebut tiket terakhir menuju babak playoff. MIBR, yang sebelumnya harus mengakui keunggulan Fnatic, menunjukkan bahwa mereka telah belajar dari kekalahan dan kembali dengan kekuatan penuh. Di sisi lain, RRQ yang berhasil menyingkirkan Bilibili Gaming di laga sebelumnya, berharap dapat melanjutkan momentum positif mereka.
Peta Pertama: Corrode – Dominasi Sejak Awal
Pertandingan dimulai di peta pilihan RRQ, Corrode. Namun, alih-alih mendikte jalannya permainan, RRQ justru terlihat kewalahan menghadapi agresi terstruktur dari MIBR. Sejak awal, MIBR yang dimotori oleh permainan gemilang dari Arthur “artzin” Araujo dengan agen KAY/O-nya, berhasil mengambil alih kontrol permainan. Utilitas dari KAY/O yang dimainkan oleh artzin terbukti menjadi mimpi buruk bagi RRQ, mematikan kemampuan agen-agen krusial mereka dan membuka jalan bagi Erick “aspas” Santos untuk melakukan eksekusi masuk ke dalam situs.

Babak pertama menjadi milik MIBR sepenuhnya. Mereka berhasil unggul jauh dengan skor 9-3 di paruh pertama saat mereka bermain di sisi attack. Koordinasi serangan MIBR yang rapi dan kemampuan individu para pemainnya, terutama duo artzin dan aspas, membuat pertahanan RRQ berulang kali runtuh. Salah satu momen kunci di babak pertama adalah ace yang berhasil dicatatkan oleh artzin, yang semakin membenamkan mental para pemain RRQ.
Memasuki babak kedua, RRQ berusaha untuk bangkit. Namun, pertahanan solid yang ditunjukkan oleh MIBR membuat setiap upaya serangan dari RRQ menjadi sia-sia. MIBR dengan tenang berhasil mengamankan ronde-ronde yang mereka butuhkan dan menutup peta pertama dengan skor meyakinkan 13-5.
Dalam wawancara pasca-pertandingan, artzin mengungkapkan kunci kemenangan timnya di peta pertama. “Kami tahu RRQ memiliki gaya bermain yang agresif, jadi kami mempersiapkan strategi untuk mematikan pergerakan mereka sejak awal. Komunikasi tim kami berjalan sangat baik, dan semua orang menjalankan perannya dengan sempurna,” ujarnya.
Peta Kedua: Abyss – Pukulan Telak Penentu Kemenangan
Berpindah ke peta pilihan MIBR, Abyss, tekanan berada sepenuhnya di pundak RRQ untuk dapat memaksakan adanya peta ketiga. Namun, MIBR yang sudah berada di atas angin tidak sedikit pun mengendurkan gempuran mereka. Bermain di sisi defense terlebih dahulu, MIBR kembali menunjukkan kedisiplinan dan strategi yang matang.

Penggunaan kombinasi agen Astra dan Cypher oleh MIBR terbukti sangat efektif dalam menahan gempuran RRQ. Setiap kali RRQ mencoba untuk melakukan eksekusi ke salah satu situs, mereka selalu dihadang oleh tembok pertahanan yang kokoh. aspas yang di peta ini menggunakan Jett, kembali menjadi momok menakutkan bagi para pemain RRQ. Kemampuannya untuk mendapatkan first kill dan menciptakan ruang bagi timnya menjadi faktor pembeda yang signifikan.
RRQ sempat memberikan perlawanan dan mencoba untuk menjaga asa mereka tetap hidup. Namun, keunggulan MIBR di paruh pertama dengan skor 8-4 sudah cukup untuk membuat RRQ berada dalam posisi yang sangat sulit. Setelah pergantian sisi, MIBR dengan cepat menyelesaikan pertandingan. Serangan-serangan mereka yang terkoordinasi dengan baik tidak mampu dibendung oleh pertahanan RRQ yang sudah mulai goyah. MIBR pun berhasil mengunci kemenangan di peta kedua dengan skor identik, 13-5.
Kekalahan ini tentunya menjadi pukulan telak bagi RRQ dan para pendukungnya. Cahya “Monyet” Nugraha, salah satu pemain andalan RRQ, tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya. “Kami telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi harus diakui bahwa MIBR bermain jauh lebih baik hari ini. Mereka sangat siap dan mampu mengeksploitasi kelemahan kami,” tutur Monyet dalam sesi wawancara. “Ini menjadi pelajaran berharga bagi kami untuk dapat tampil lebih kuat di turnamen-turnamen selanjutnya.”
Langkah MIBR Selanjutnya dan Refleksi RRQ
Dengan kemenangan impresif ini, MIBR melaju ke babak playoff VCT Champions Paris 2025 dan akan berhadapan dengan lawan-lawan yang lebih tangguh. Performa mereka yang solid di fase grup, terutama kemenangan telak atas RRQ, menjadi sinyal peringatan bagi tim-tim lain untuk tidak meremehkan kekuatan mereka. aspas dan kawan-kawan terlihat sangat percaya diri dan siap untuk memberikan kejutan di babak selanjutnya.

“Kami sangat senang dengan hasil ini, tetapi pekerjaan kami belum selesai. Tujuan kami adalah menjadi juara, dan kami akan terus berjuang untuk mencapainya. Kami akan mempersiapkan diri dengan lebih baik lagi untuk menghadapi tantangan di babak playoff,” tegas aspas.
Bagi RRQ, perjalanan mereka di VCT Champions Paris 2025 harus berakhir di sini. Meskipun gagal melaju lebih jauh, partisipasi mereka di turnamen ini merupakan sebuah pencapaian tersendiri. Pengalaman berharga bertanding melawan tim-tim terbaik dunia tentunya akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi mereka untuk dapat berkembang dan menjadi lebih kuat di masa depan. Perjuangan RRQ di Paris telah usai, namun semangat mereka untuk mengharumkan nama bangsa di kancah esports internasional pastinya tidak akan pernah padam.
