
Ruben Amorim merasa malu dengan pencapaian Manchester United di Premier League musim ini. Saat ini tim besutannya terus terpuruk di papan bawah.
Akhir pekan lalu, mereka menyerah 0-2 dari West Ham United di kandang sendiri di Stadion Old Trafford, Minggu, 11 Mei 2025 malam WIB.
Ini adalah kekalahan ke-17 mereka dari 36 pertandingan di Premier League musim ini. Sebuah catatan yang mengecewakan.
Bersama Ruben Amorim yang menangani tim sejak November lalu, Setan Merah hanya menang enam kali dari 25 pertandingan Premier League. Secara keseluruhan musim ini baru mengemas 10 kemenangan.
“Sulit untuk menemukan kata lain. Saya sangat malu karena dalam 25 pertandingan, kami cuma menang enam kali,” tandas Amorim.
Tak heran bila kini Setan Merah masih terpuruk di papan bawah, tepatnya di posisi ke-16 dengan tabungan 39 poin. Tim ini bahkan bisa turun ke posisi ke-17 bila menyerah dari Chelsea akhir pekan ini dan Tottenham Hotspur berhasil mengalahkan Aston Villa.
Pelatih asal Portugal itu menilai ada masalah pada semangat dan mental para pemain. Ia sama sekali tidak melihat ada kendala soal taktik dan teknik.
“Ada yang salah dengan cara kami main dan kadang itu bukan soal cara kami main secara taktik dan teknik. Namun cara kami menghadapi kompetisi dan cara kami menderita dan marah karena kami kalah dan cara kami melindungi gawang,” sambungnya.
Ia menegaskan hal-hal seperti itu perlu dibenahi tidak hanbya di dalam tetapi juga di luar lapangan.
“Hal-hal seperti ini perlu kami perbaiki dan kadang itu bukan cuma di dalam lapangan, itu di luar lapangan. Perasaan yang saya bicarakan adalah berjuang sampai akhir, cara kami menghadapi kompetisi. Kalah itu tidak bagus, imbang tidak bagus.”
Ia ingin para pemain menyadari bahwa mereka adalah Manchester United, tim yang penuh dengan sejarah besar.
“Tidak peduli apakah kami bisa mengubah posisi kami di liga atau tidak, perasaan itu bukan soal kepercayaan diri. Itu soal keyakinan dan pemahaman bahwa kami adalah Manchester United dan kami tidak ingin jadi yang terburuk di liga.”
Ia sekali lagi menekankan bahwa melihat posisi timnya saat ini, sungguh tak bisa diterima. Ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar kehilangan kepercayaan diri.
“Posisi kami tidak bisa diterima dan, buat saya, itu bukan kurang percaya diri, tapi sesuatu yang lebih dalam,” pungkasnya.
Apa gebrakan Amorim selanjutnya untuk memperbaiki masalah mendasar ini?