MANILA – Gelaran turnamen esports paling bergengsi untuk Honor of Kings, KIC (Honor of Kings International Championship) 2025, akhirnya memasuki fase paling krusial. Setelah melewati babak Group Stage yang penuh drama dan kejutan, delapan tim terbaik dunia kini bersiap untuk saling jegal di babak Knockout Stage yang akan dimulai pada Kamis, 20 November 2025.
Dengan total hadiah fantastis mencapai USD 1.000.000 (sekitar Rp 16 Miliar) dan titel juara dunia yang dipertaruhkan, atmosfer di Manila semakin memanas. Bagi penggemar di Indonesia, babak ini menjadi ujian “hidup-mati” bagi dua wakil Merah Putih yang tersisa: Bigetron by Vitality dan Vesakha Esports. Setelah gugurnya RRQ dan Kagendra di fase grup, seluruh harapan bangsa kini tertumpu pada pundak dua tim ini untuk membawa pulang piala ke Tanah Air.

Berikut adalah ulasan lengkap, jadwal pertandingan, dan analisis mendalam mengenai peta kekuatan di Knockout Stage KIC 2025.
Format Kompetisi: Mental Baja di Best of 7 (Bo7)
Berbeda dengan babak Group Stage yang menggunakan format Best of 3 (Bo3) atau Best of 5 (Bo5), babak Knockout Stage ini menuntut ketahanan mental dan variasi strategi yang jauh lebih dalam. Seluruh pertandingan akan menggunakan format Best of 7 (Bo7) dengan sistem Global Ban-Pick.
Sistem ini memaksa setiap tim untuk memiliki hero pool yang sangat luas. Pemain tidak bisa hanya mengandalkan satu atau dua hero andalan (signature hero), karena sekali hero tersebut digunakan, mereka tidak bisa dipakai lagi di game berikutnya dalam seri yang sama. Selain itu, format turnamen menggunakan sistem Double Elimination Bracket. Tim yang kalah di Upper Bracket tidak akan langsung pulang, melainkan turun ke Lower Bracket untuk kesempatan kedua. Namun, kekalahan di Lower Bracket berarti eliminasi mutlak.
Jadwal Lengkap Knockout Stage – KIC 2025: Hari-Hari Penentuan
Fase pertama Knockout Stage akan digelar di Shooting Gallery Studios, Manila, sebelum nantinya berpindah ke venue yang lebih megah di Ayala Malls Manila Bay untuk babak Final. Berikut adalah jadwal pertandingan pembuka yang wajib Anda catat (Waktu dalam WIB):

HARI 1 – Kamis, 20 November 2025 (Upper Bracket Quarterfinals)
Pertandingan hari pertama langsung menyajikan dua laga panas yang melibatkan wakil Malaysia dan satu-satunya wakil Eropa yang tersisa, serta ujian berat bagi wakil Indonesia.
-
MATCH 1: Alpha Gaming (Malaysia) vs Twisted Minds (Eropa)
-
Waktu: 13:00 WIB
-
Analisis: Alpha Gaming lolos sebagai juara Grup C dengan performa yang sangat dominan. Mereka dikenal dengan gaya main agresif khas tim Malaysia yang cepat dalam melakukan rotasi objektif. Di sisi lain, Twisted Minds adalah “Kuda Hitam” dari wilayah Barat. Meski tidak diunggulkan, kemampuan mekanik individu pemain mereka seringkali mengejutkan tim-tim Asia. Laga ini akan menjadi pembuktian apakah disiplin makro tim Asia (Alpha Gaming) bisa diredam oleh gaya main unorthodox dari Twisted Minds.
-
-
MATCH 2: Nova Esports (Malaysia) vs Bigetron by Vitality (Indonesia)
-
Waktu: 17:00 WIB
-
Analisis (Must Watch!): Ini adalah laga Big Match hari pertama. Nova Esports, raksasa asal Malaysia, tampil sangat rapi sepanjang fase grup. Mereka memiliki laning phase yang kuat dan jarang melakukan blunder. Bigetron by Vitality (BTR), sebagai harapan utama Indonesia, harus bermain tanpa celah. BTR dikenal memiliki team fight yang eksplosif, namun konsistensi di late game sering menjadi PR. Jika BTR bisa menahan early game agresif dari Nova, peluang untuk mencuri poin di seri Bo7 sangat terbuka lebar.
-
HARI 2 – Jumat, 21 November 2025 (Upper Bracket Quarterfinals)
Hari kedua menyajikan drama yang tak kalah seru, termasuk laga emosional bagi penggemar Indonesia dan “Perang Saudara” di kubu Filipina.
-
MATCH 3: HomeBois x Black Shrew Esports (Malaysia) vs Vesakha Esports (Indonesia)
-
Waktu: 13:00 WIB
-
Analisis (David vs Goliath): Di atas kertas, ini adalah laga terberat bagi wakil Indonesia. HomeBois x Black Shrew Esports (HBSE) adalah salah satu kandidat juara terkuat turnamen ini. Mereka adalah gabungan kekuatan raksasa Malaysia yang memiliki chemistry luar biasa. Vesakha Esports, di sisi lain, adalah cerita cinderella dari Indonesia. Berangkat sebagai tim komunitas yang tidak diunggulkan, mereka sukses menyingkirkan tim-tim besar di grup. Vesakha bermain nothing to lose, dan mentalitas inilah yang justru berbahaya bagi HBSE. Jika HBSE meremehkan Vesakha, kejutan besar bisa terjadi.
-
-
MATCH 4: Blacklist International (Filipina) vs BOOM Esports (Filipina)
-
Waktu: 17:00 WIB
-
Analisis (The PH Civil War): Pertandingan ini sangat unik. Blacklist International adalah tuan rumah yang sangat didukung publik Manila. Lawan mereka adalah BOOM Esports, sebuah organisasi esports asal Indonesia, namun menurunkan skuad yang berisi pemain-pemain berbakat asal Filipina untuk divisi Honor of Kings ini. Secara teknis, ini adalah derbi Filipina. Blacklist dikenal dengan strategi “UBE” (Ultimate Bonding Experience) yang solid, sementara BOOM memiliki gaya main yang lebih versatile. Gengsi sebagai penguasa tuan rumah akan dipertaruhkan di sini.
-
Ulasan Peta Kekuatan: Siapa yang Harus Diwaspadai?
1. The Malaysian Threat (Alpha Gaming, Nova Esports, HBSE)
Tidak bisa dipungkiri, Malaysia mengirimkan delegasi yang sangat mengerikan tahun ini. Tiga tim mereka lolos ke Knockout Stage, dan semuanya berstatus sebagai penantang gelar serius. Gaya main tim Malaysia saat ini dianggap sebagai meta terbaik: kombinasi agresi di early game dengan eksekusi objektif (Tyrant/Overlord) yang sangat disiplin. Bagi Bigetron dan Vesakha, mengalahkan tim Malaysia adalah kunci jika ingin melaju ke Grand Final.
2. Harapan Terakhir “Indo Pride” (BTR & Vesakha)
Beban berat ada di pundak Bigetron by Vitality. Sebagai tim yang memiliki sumber daya dan pengalaman internasional cukup baik, mereka diharapkan bisa menjadi “pembunuh raksasa”. Kunci permainan BTR ada pada Jungler mereka yang harus bisa mengimbangi tempo permainan lawan. Sementara itu, Vesakha Esports adalah wildcard. Tidak banyak tim luar yang memiliki data lengkap mengenai strategi mereka, dan faktor “misterius” ini bisa menjadi senjata mematikan dalam format Bo7.
3. Faktor Tuan Rumah (Blacklist & BOOM)
Bermain di Manila memberikan buff tersendiri bagi pemain-pemain Filipina. Sorak sorai penonton bisa meningkatkan moral atau justru menjadi tekanan. Blacklist International, dengan pengalaman juara di title MOBA lain, tentu ingin membuktikan bahwa dominasi mereka bisa menular ke Honor of Kings.
Laga Tontonan Wajib: Mengapa Anda Tidak Boleh Melewatkannya?
Jika Anda hanya memiliki waktu terbatas untuk menonton, pastikan Anda menyaksikan laga Nova Esports vs Bigetron by Vitality (20 Nov, 17:00 WIB).
Alasannya sederhana:
-
Rivalitas Serumpun: Duel Indonesia vs Malaysia selalu menghadirkan tensi tinggi dan pride yang luar biasa.
-
Ujian Konsistensi: Nova adalah tim yang sangat metodis, sementara BTR adalah tim yang eksplosif. Bentrokan dua gaya bermain ini akan menghasilkan tontonan team fight kelas dunia.
-
Penentu Momentum: Kemenangan BTR di laga ini akan membangkitkan moral seluruh fans Indonesia dan mengirim pesan kuat bahwa “Indo Pride” masih menyala terang.
Selain itu, laga Blacklist vs BOOM juga menjanjikan pertarungan mekanik tingkat tinggi. Pemain Filipina dikenal dengan micro-play yang gila dan berani mengambil risiko tinggi (high risk, high reward). Anda akan melihat banyak aksi outplay individu yang memukau di laga ini.
Kanal Resmi KIC 2025
KIC 2025 Knockout Stage bukan sekadar turnamen; ini adalah panggung pembuktian mentalitas juara. Bagi Indonesia, meski kehilangan dua wakil, peluang juara belum tertutup. Dukungan penuh dari komunitas esports tanah air sangat dibutuhkan oleh Bigetron dan Vesakha.
Jangan lewatkan siaran langsungnya di kanal YouTube, TikTok, dan Facebook resmi Honor of Kings Indonesia. Siapkan camilan Anda, karena mulai tanggal 20 November, sejarah baru esports akan tertulis di Manila!
#IndoPride #KIC2025 #HonorOfKings #RiseForHonor
