Manila, 5 November 2025 – Mata dunia esports mobile akan segera tertuju ke Asia Tenggara. Filipina, salah satu negara dengan basis penggemar esports paling bersemangat di dunia, telah resmi ditunjuk menjadi tuan rumah perhelatan akbar Honor of Kings International Championship (KIC) 2025. Turnamen ini siap mengguncang Manila dengan aksi-aksi terbaik dari 16 tim elite global yang akan memperebutkan total prize pool senilai $1 juta USD (sekitar Rp16,6 miliar).

Puncak dari kalender kompetitif Honor of Kings (HoK) tahun ini akan digelar secara offline sepenuhnya di Manila, berlangsung dari 14 hingga 30 November 2025. Penunjukan Filipina sebagai tuan rumah menandai langkah strategis yang signifikan dari Level Infinite dan TiMi Studio Group untuk memperkuat posisi HoK di pasar Asia Tenggara yang sangat kompetitif, sebuah wilayah yang secara tradisional didominasi oleh judul MOBA mobile lainnya.
Dengan antusiasme yang sudah terbangun, KIC 2025 bukan hanya menjanjikan kompetisi tingkat tertinggi, tetapi juga sebuah festival perayaan esports yang akan melibatkan budaya lokal secara mendalam.
🏛️ Panggung Para Raja: Venue dan Kemeriahan Lokal
Untuk memastikan pengalaman yang tak terlupakan, KIC 2025 akan diselenggarakan di dua venue ikonik di Manila. Babak awal, yang mencakup Group Stage (14-18 November) dan Knockouts Week 1 (20-23 November), akan mengambil tempat di Shooting Gallery Studios, Makati.
Selanjutnya, pertarungan akan memanas dan berpindah ke panggung yang lebih megah untuk Knockouts Week 2 (28-29 November) dan puncaknya, Grand Finals (30 November), yang akan digelar di Ayala Malls Manila Bay.

Kabar baik bagi para penggemar esports di Filipina, pihak penyelenggara mengumumkan bahwa akses masuk ke kedua venue tersebut akan dibuka untuk umum secara gratis. Langkah ini dipastikan akan menarik ribuan penggemar lokal untuk hadir dan memberikan dukungan langsung, menciptakan atmosfer riuh yang menjadi ciri khas penonton esports Filipina.
Untuk menambah kemeriahan, KIC 2025 juga menggandeng sensasi P-pop (Pinoy Pop) global, SB19. Grup musik fenomenal asal Filipina ini diumumkan sebagai artis resmi turnamen, menjanjikan perpaduan antara hiburan musik kelas dunia dan aksi esports yang mendebarkan. Kolaborasi ini menegaskan upaya KIC 2025 untuk merangkul dan merayakan budaya pop lokal di panggung internasional.
🗓️ Format dan Jadwal: Jalan Menuju Tahta Juara
Turnamen ini akan diikuti oleh 16 tim terbaik dari seluruh penjuru dunia, yang telah berjuang melalui liga regional dan kualifikasi yang ketat. Alokasi slot menunjukkan betapa kompetitifnya turnamen ini, dengan empat tim dari Filipina (PKL), tiga dari Indonesia (IKL), tiga dari Malaysia (MKL), dua dari Brazil (CHOKBR), dan sisanya berasal dari kasta Major West, Major East, serta kualifikasi khusus.
Perjalanan 16 tim ini akan dimulai hari ini, 5 November 2025 pukul 18.00 WIB, dengan diadakannya Group Draw untuk menentukan pembagian grup.
Berikut adalah rincian jadwal lengkap KIC 2025:
- Group Draw: 5 November 2025
- Group Stage: 14 – 18 November 2025
- Knockouts (Week 1): 20 – 23 November 2025
- Knockouts (Week 2): 28 – 29 November 2025
- Grand Finals: 30 November 2025
Tim-tim akan bertarung melalui format Best-of-Three (Bo3) di babak grup, yang kemungkinan akan berlanjut ke format Best-of-Five (Bo5) di babak knockout, dan diakhiri dengan laga Best-of-Seven (Bo7) di Grand Final untuk menentukan sang juara dunia HoK 2025.
🇮🇩 Kekuatan Penuh Skuad Garuda: Empat Tim Indonesia Siap Bertarung
Salah satu cerita terbesar dalam KIC 2025 adalah gempuran penuh dari Indonesia. Tak tanggung-tanggung, Indonesia dipastikan mengirimkan empat perwakilan sekaligus ke panggung dunia, menjadi salah satu negara dengan kontingen terkuat.
Tiga tim pertama yang mengamankan tiket mereka adalah para penguasa Indonesia Kings Laga (IKL) Fall 2025. Mereka adalah:
- Bigetron by Vitality
- Kagendra
- Vesakha Esports
Ketiga tim ini telah membuktikan dominasi mereka di liga domestik dan siap membawa performa terbaik mereka untuk melawan tim-tim kelas dunia. Namun, sorotan utama tertuju pada tim keempat yang lolos melalui jalur paling dramatis.
🤯 Drama Tiket Terakhir: Kebangkitan ‘Raja’ RRQ di Phoenix Reborn
Tim keempat yang melengkapi skuad Garuda adalah Rex Regum Qeon (RRQ). Perjalanan RRQ ke KIC 2025 adalah sebuah cerita “comeback” yang epik.
Setelah gagal melaju jauh di babak playoff IKL Fall 2025, harapan RRQ untuk tampil di KIC nyaris pupus. Namun, mereka mendapatkan kesempatan kedua melalui Phoenix Reborn Qualifier, sebuah babak kualifikasi khusus yang mempertemukan dua tim dengan jumlah voting komunitas tertinggi. Berkat dukungan masif dari RRQ Kingdom dan komunitas HoK Indonesia, RRQ berhasil mendapatkan kesempatan emas ini.
Di laga penentuan, RRQ harus berhadapan dengan tim tuan rumah Filipina, wetrnd Esports, dalam format Bo7 yang menegangkan. Pertandingan ini bukan sekadar adu mekanik; ini adalah pertarungan mental dan strategi yang menggunakan format Global Ban & Pick serta mode spesial Ultimate Battle.
Pertarungan berlangsung sengit. Kedua tim saling bertukar keunggulan, namun RRQ menunjukkan adaptasi dan ketenangan yang luar biasa. Di game-game krusial, RRQ berhasil melakukan rotasi yang efektif dan counter-strategy yang jitu, membungkam perlawanan tim tuan rumah. RRQ akhirnya menutup laga dramatis tersebut dengan skor 4-2, mengamankan tiket terakhir menuju KIC 2025.
Kemenangan ini tidak hanya membuktikan mentalitas juara RRQ, tetapi juga mengirimkan pesan kuat ke Manila bahkan sebelum turnamen utama dimulai: Indonesia datang dengan kekuatan penuh dan siap “mengguncang” kandang lawan.
🌏 Pertarungan Global dan Harapan Tuan Rumah
Dengan lolosnya RRQ, Indonesia kini memiliki empat wakil, sementara Filipina sebagai tuan rumah juga memiliki empat slot. Ini menciptakan narasi persaingan regional yang panas antara dua raksasa esports Asia Tenggara. Tim-tim Filipina tentu tidak akan tinggal diam; dengan dukungan penuh penonton tuan rumah, mereka akan berjuang mati-matian untuk mempertahankan kehormatan mereka di tanah kelahiran sendiri.
Sementara itu, tim-tim dari Malaysia, Brazil, serta para juara dari Tiongkok (KPL), Eropa (Major West), dan wilayah lainnya akan menjadi kuda hitam yang siap merusak dominasi Asia Tenggara.
KIC 2025 di Filipina bukan lagi sekadar turnamen esports. Ini adalah sebuah pernyataan ambisi, perpaduan budaya, dan arena pembuktian bagi para raja dari seluruh dunia. Dengan panggung megah, prize pool fantastis, dan drama yang sudah terbangun bahkan sebelum hari pertama, Manila benar-benar siap untuk diguncang.
