Neraka Lower Bracket Tercipta: BTR Kubur Mimpi AE 3-0, ONIC Menangi ‘Royal Derby’ Dramatis 3-2 Atas EVOS
Sub-Judul: Hari kedua Playoff MPL ID S16, Kamis, 30 Oktober 2025, menjadi panggung pembuktian bagi tim upper bracket. Bigetron (BTR) tampil tanpa cela, sementara ONIC harus berjuang lima game penuh untuk mengirim EVOS Legends ke jurang eliminasi.

Jakarta, 31 Oktober 2025 – Intensitas babak Playoff MPL Indonesia Season 16 meningkat drastis di hari kedua. Setelah drama reverse sweep Alter EGO dan kebangkitan EVOS Legends di hari pertama, kini giliran para raja dari upper bracket, Bigetron (BTR) dan ONIC, yang unjuk gigi.
Bertempat di MPL Arena, Kamis (30/10) menyajikan dua laga semi-final upper bracket. Pertaruhan di babak ini begitu besar: kemenangan berarti mengamankan tiket menuju Final Upper Bracket sekaligus jaminan posisi Top 3. Kekalahan, di sisi lain, berarti terlempar ke lower bracket yang kejam, di mana satu kekalahan lagi berarti angkat koper.
Alter EGO yang sedang dalam momentum positif setelah comeback ajaib, ditantang oleh BTR yang telah beristirahat dan mempersiapkan strategi. Dilanjutkan dengan laga super klasik, ‘Royal Derby’, antara ONIC sang Raja Langit melawan EVOS Legends sang Macan Putih.
Hasilnya adalah dua pertandingan dengan cerita yang sangat kontras. Satu sisi menyajikan dominasi absolut, sementara sisi lain menyuguhkan pertarungan lima game yang menguras emosi.
Match 1: Bigetron (BTR) vs. Alter EGO (AE) – Kemenangan 3-0
“The Miracle Run Stops Here”: Dominasi Robot Merah
Alter EGO memasuki pertandingan ini dengan kepercayaan diri setinggi langit. Kemenangan 3-2 setelah tertinggal 0-2 dari NAVI kemarin seolah menjadi bahan bakar mereka. Namun, Bigetron (BTR) datang dengan agenda berbeda: mematikan momentum itu secepat mungkin.
Game 1: Pelajaran Disiplin dari BTR
BTR, yang lolos ke upper bracket sebagai salah satu tim unggulan, menunjukkan mengapa mereka layak berada di sana. Sejak fase draft game pertama, BTR sudah terlihat satu langkah di depan. Mereka membiarkan AE mendapatkan hero-hero nyaman mereka, namun BTR menjawabnya dengan komposisi counter yang sempurna, berfokus pada team fight dan penguasaan objektif.
Benar saja, jungler BTR, Super Kenn, bermain sangat efektif. Ia menginvasi jungle Tazz (AE) berulang kali, membuat Tazz—yang kemarin menjadi pahlawan—kesulitan untuk farming. BTR bermain sangat rapi. Tidak ada pergerakan yang sia-sia. Rotasi Kyy (Roamer BTR) dan Moreno (Mid Laner BTR) selalu menghasilkan kill atau objektif. AE yang mencoba bermain agresif seperti kemarin, justru terperangkap dalam set-up BTR. Game pertama diamankan BTR dengan sangat meyakinkan di menit ke-14.
Game 2: Alter EGO Kehabisan Bensin
Memasuki game kedua, Alter EGO mencoba mengubah strategi. Mereka beralih ke draft yang lebih defensif, berharap bisa membawa permainan ke late game. Namun, BTR seakan sudah membaca skenario ini. Mereka memilih hero-hero dengan burst damage tinggi yang mampu menghancurkan pertahanan AE sebelum late game tiba.
Lagi-lagi, BTR mendominasi early game. Perbedaan net worth sudah terlihat jelas di menit ke-5. Super Kenn kembali menjadi momok, kali ini dengan hero assassin-nya yang menari-nari di lini belakang AE. Pai (EXP Laner AE) yang mencoba menahan gempuran di lane-nya, harus tumbang berkali-kali. AE terlihat kelelahan; lima game intens kemarin tampaknya menguras stamina dan fokus mereka. BTR tanpa ampun menghancurkan base AE dan mengunci skor 2-0.
Game 3: Pukulan Pamungkas
Di ambang kekalahan, AE mencoba melakukan perjudian di game ketiga. Mereka mengeluarkan draft “kejutan” dengan hero non-meta. Strategi ini sempat bekerja di awal, di mana AE berhasil mendapatkan first blood. Namun, BTR adalah tim yang terlalu disiplin untuk panik.
Mereka tetap tenang, fokus pada farming dan objektif turtle. Perlahan tapi pasti, BTR membalikkan keadaan. Sebuah team fight krusial terjadi di area Lord pada menit ke-12. AE yang mencoba melakukan inisiasi, justru dipukul mundur oleh counter-initiation sempurna dari BTR. Empat pemain AE tumbang, dan BTR mendapatkan Lord dengan gratis.
Dengan dukungan Lord, BTR melakukan satu dorongan terakhir. Pertahanan AE yang rapuh tak mampu menahan. BTR menyapu bersih seri ini dengan skor telak 3-0. Kemenangan ini membuktikan kelas BTR sebagai tim unggulan dan menghentikan “miracle run” Alter EGO, mengirim mereka ke lower bracket.
Match 2: ONIC vs. EVOS Legends – Kemenangan 3-2
Royal Derby yang Menguras Jantung
Ini adalah pertandingan yang ditunggu-tunggu. Pertarungan dua tim raksasa dengan sejarah dan gengsi yang panjang. ONIC, sang Raja Langit, melawan EVOS Legends, yang kemarin menunjukkan mental juara mereka.
Game 1 & 2: Awal Sempurna ONIC
ONIC memulai seri ini dengan kekuatan penuh. Di game pertama, Kairi (Jungler ONIC) menunjukkan kelas dunianya. Menggunakan hero signature-nya, ia bergerak bebas, mengamankan kill dan objektif tanpa bisa disentuh. EVOS tampak kewalahan dengan tempo super cepat yang dimainkan ONIC. 1-0 untuk ONIC.
Game kedua, EVOS mencoba mem-bawa Kairi. Namun, ONIC membuktikan bahwa mereka bukan tim satu pemain. Kali ini, giliran SANZ (Mid Laner ONIC) dan CW (Gold Laner ONIC) yang bersinar. Kombinasi damage dari keduanya di team fight benar-benar tak terbendung. EVOS yang mencoba melawan, selalu kalah dalam pertarungan. ONIC unggul nyaman 2-0.
Game 3 & 4: Kebangkitan Macan Putih
EVOS Legends berada di posisi yang sama dengan AE kemarin: di ujung tanduk. Namun, sang Macan Putih menolak menyerah. Di game ketiga, mereka mengubah total pendekatan draft mereka. Mereka memilih hero-hero tanky dan fokus pada pertarungan jangka panjang.
Strategi ini berhasil. ONIC yang terbiasa bermain cepat, dipaksa meladeni permainan lambat EVOS. Branz (Gold Laner EVOS) berhasil mendapatkan item intinya dan menjadi mesin damage yang menakutkan di late game. EVOS berhasil membalikkan keadaan dalam satu team fight krusial dan merebut game ketiga. Skor 2-1.
Momentum berbalik. Di game keempat, kepercayaan diri pemain EVOS kembali. Anavel (Roamer EVOS) bermain luar biasa, melakukan set-up dan penyelamatan gemilang. Fams (Jungler EVOS) juga berhasil mengimbangi pergerakan Kairi. EVOS mendominasi game keempat dari awal hingga akhir, memaksa seri ini berlanjut ke game kelima.
Game 5: Pertarungan Para Raja
Game kelima adalah ajang adu mental. Kedua tim mengeluarkan draft terbaik mereka. Atmosfer di arena begitu tegang. Pertarungan berjalan sangat seimbang. Jual beli serangan terjadi, kill berbalas kill. Tak ada yang bisa memprediksi siapa yang akan menang.
Petaka bagi EVOS terjadi di menit ke-16. Saat perebutan Lord Evolved, EVOS salah perhitungan. Mereka terlalu fokus untuk mendapatkan Lord, sementara Kiboy (Roamer ONIC) menemukan celah dan melakukan inisiasi brilian ke lini belakang EVOS. Branz yang menjadi tumpuan damage, tumbang seketika.
Kehilangan damage dealer utama, EVOS kocar-kacir. ONIC menyapu bersih empat pemain EVOS, mengamankan Lord, dan langsung melakukan dorongan akhir. Base EVOS hancur, dan ONIC mengunci kemenangan dramatis 3-2.
Kesimpulan Hari Kedua
Hari kedua Playoff MPL ID S16 telah menetapkan standar baru. Bigetron (BTR) dan ONIC berhasil mengamankan tempat di Final Upper Bracket, memastikan mereka finis di Top 3 musim ini.
Sementara itu, neraka lower bracket telah tercipta. Alter EGO yang kelelahan harus berhadapan dengan EVOS Legends yang terluka. Ini berarti, salah satu dari dua tim favorit penggemar ini harus pulang di hari berikutnya. Pertarungan “El Clasico” versi do-or-die antara EVOS dan AE dipastikan akan menjadi laga yang sangat emosional. Playoff baru saja memanas.
