Manila, Filipina – Panggung tertinggi kompetisi Honor of Kings dunia, Honor of Kings International Championship (KIC) 2025, resmi memasuki babak paling krusial. Setelah fase Group Stage yang penuh drama dan kejutan berakhir pada 18 November lalu, konstelasi pertarungan untuk Knockout Stage akhirnya terungkap. Hasil penetapan bracket (drawing) untuk babak Upper Bracket Quarterfinals telah resmi dirilis, menyajikan skenario “neraka” bagi sebagian tim dan peluang emas bagi yang lain.

Sorotan utama tertuju pada dominasi tim Indonesia yang berhasil mengirimkan tiga wakilnya ke babak 8 besar, sebuah pencapaian bersejarah meski harus dibayar mahal dengan tersingkirnya salah satu raksasa tanah air, Team RRQ. Berikut adalah ulasan lengkap, faktual, dan mendalam mengenai hasil drawing Knockout Stage KIC 2025.
Hasil Drawing & Bracket Knockout Stage
Berdasarkan hasil akhir klasemen Group Stage, delapan tim terbaik telah dipasangkan dalam format Double Elimination Bracket. Juara dari masing-masing grup (Seed 1) dipertemukan dengan Runner-up dari grup berbeda (Seed 2).
Berikut adalah empat pertandingan pembuka di Upper Bracket Quarterfinals yang akan dimulai pada Kamis, 20 November 2025:
-
Match 1: Alpha Gaming (APG) [Juara Grup C] vs Twisted Minds (TM) [Runner-up Grup D]
-
Match 2: Nova Esports (NOVA) [Juara Grup D] vs Bigetron by Vitality (BTR) [Runner-up Grup B]
-
Match 3: HomeBois BSE (HBSE) [Juara Grup B] vs Vesakha Esports (VESA) [Runner-up Grup A]
-
Match 4: Blacklist International (BLCK) [Juara Grup A] vs BOOM Esports (BOOM) [Runner-up Grup C]
Seluruh pertandingan di fase ini akan menggunakan format Best of 7 (Bo7) dengan aturan Global Ban-Pick, yang menuntut kedalaman hero pool dan strategi maksimal dari setiap pelatih.
Analisis Pertandingan: Jalan Terjal Wakil “Merah Putih”

1. Ujian Konsistensi: Bigetron by Vitality vs Nova Esports
Salah satu laga yang paling dinanti publik Indonesia adalah pertemuan antara Bigetron by Vitality (BTR) melawan raksasa asal Malaysia yang juga juara kualifikasi China, Nova Esports.
-
Analisis Kekuatan: Bigetron lolos sebagai Runner-up Grup B setelah melalui pertarungan sengit, termasuk kemenangan krusial melawan Alpha7. Namun, performa mereka dinilai masih fluktuatif. Di sisi lain, Nova Esports tampil dominan di Grup D, menyapu bersih lawan-lawannya dengan permainan makro yang sangat disiplin.
-
Kunci Pertandingan: BTR harus mewaspadai Jungler andalan Nova, Cy, yang tercatat sebagai salah satu MVP terbanyak di fase grup. Jika BTR mampu mematikan rotasi Cy di early game, peluang mereka untuk mencuri poin akan terbuka lebar. Namun, jika Nova dibiarkan mendikte tempo, BTR berisiko turun ke Lower Bracket lebih awal.
2. Cinderella Story: Vesakha Esports vs HomeBois BSE
Kejutan terbesar di KIC 2025 sejauh ini adalah Vesakha Esports (VESA). Datang dengan status “Tim Komunitas” dan tidak diunggulkan, VESA sukses memulangkan tim kuat asal Korea Selatan, Nongshim RedForce, di fase grup.
-
Analisis Kekuatan: VESA akan menantang HomeBois BSE, sang juara bertahan (sebelumnya Black Shrew Esport) yang tampil beringas menjuarai Grup B. Ini adalah pertarungan “David vs Goliath”. HBSE memiliki pengalaman internasional yang jauh lebih matang dibanding VESA.
-
Peluang: VESA bermain tanpa beban, yang sering kali menjadi senjata mematikan. Gaya bermain agresif dan unpredictable dari VESA bisa saja mengejutkan HBSE yang cenderung bermain rapi dan terstruktur. Kemenangan VESA akan menjadi sejarah baru bagi skena komunitas Honor of Kings global.
3. Duel Asia Tenggara: BOOM Esports vs Blacklist International
BOOM Esports, sang “Hungry Beast”, harus berhadapan dengan tuan rumah sekaligus salah satu favorit juara, Blacklist International.
-
Analisis Kekuatan: BOOM lolos dramatis setelah menyingkirkan rekan senegaranya, Kagendra, di laga penentuan Grup C. Mentalitas baja BOOM terbukti saat mereka bangkit dari ketertinggalan. Namun, Blacklist (BLCK) adalah monster yang berbeda. Bermain di kandang sendiri (Manila) dengan dukungan penuh suporter, BLCK menyapu bersih Grup A tanpa celah berarti.
-
Faktor X: Pertarungan di Farm Lane akan menjadi kunci. Kemampuan positioning dari Gold Laner BOOM akan diuji habis-habisan oleh strategi “UBE” (Ultimate Bonding Experience) khas tim Filipina yang terkenal sangat solid dalam teamfight.
4. Laga Pembuka: Alpha Gaming vs Twisted Minds
Pertandingan ini mungkin tidak melibatkan tim Indonesia, namun sangat krusial untuk memetakan kekuatan di Upper Bracket. Alpha Gaming (APG) yang menjuarai Grup C tampil mengejutkan dengan mengalahkan RRQ 3-0 di fase grup. Mereka akan menghadapi Twisted Minds, tim kuda hitam yang memiliki playstyle unik khas wilayah MENA (Middle East & North Africa). Pemenang laga ini akan menghadapi pemenang antara Nova vs Bigetron.
Fakta Menarik: Dominasi Indonesia dan Gugurnya Sang Raja
Kehadiran tiga tim Indonesia (BTR, VESA, BOOM) di babak 8 besar menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perwakilan terbanyak di Knockout Stage kali ini, bersaing ketat dengan dominasi tim-tim Malaysia dan Filipina. Hal ini membuktikan bahwa ekosistem Honor of Kings di Indonesia telah berkembang pesat dan siap bersaing di level tertinggi.
Namun, euforia ini sedikit tercederai dengan fakta pahit tersingkirnya Team RRQ. Sang “Raja dari Segala Raja” harus angkat koper lebih awal setelah gagal bersaing di Grup C, kalah bersaing dengan Alpha Gaming dan Kagendra/BOOM. Kegagalan RRQ menjadi evaluasi besar mengingat ekspektasi tinggi yang dibebankan kepada mereka sebelum turnamen dimulai.
Jadwal Pertandingan (WIB)
Bagi para penggemar di Indonesia yang ingin mendukung perjuangan tim “Merah Putih”, berikut adalah jadwal konversi ke Waktu Indonesia Barat (WIB):
Kamis, 20 November 2025 (Day 1)
-
13:00 WIB: Alpha Gaming vs Twisted Minds
-
17:00 WIB: Nova Esports vs Bigetron by Vitality (Big Match)
Jumat, 21 November 2025 (Day 2)
-
13:00 WIB: HomeBois BSE vs Vesakha Esports
-
17:00 WIB: Blacklist International vs BOOM Esports
Hasil drawing Knockouts Stage KIC 2025 menempatkan wakil Indonesia pada posisi yang menantang namun penuh harapan. Bigetron, Vesakha, dan BOOM Esports masing-masing menghadapi juara grup yang tangguh. Tidak ada jalan mudah menuju takhta juara dunia dan hadiah total USD 1 Juta.
Apakah “Indo Pride” akan berkibar di Manila, ataukah tim-tim raksasa Filipina dan Malaysia yang akan mendominasi? Jawabannya akan tersaji mulai tanggal 20 November ini.
