
Panggung kompetitif PUBG Mobile Indonesia kembali bergetar dengan berakhirnya salah satu turnamen paling dinanti, PUBG Mobile National Championship (PMNC) Indonesia Fall 2025. Setelah melalui serangkaian pertarungan sengit yang menguras energi dan strategi, lahirlah sang juara baru, NST Genoth, yang berhasil merebut takhta dengan performa yang nyaris tanpa cela. Turnamen yang menjadi kawah candradimuka bagi para talenta baru ini tidak hanya menobatkan sang juara, tetapi juga menyajikan berbagai kejutan, termasuk meroketnya tim-tim kuda hitam yang berhasil mengguncang prediksi banyak pihak.

PMNC Indonesia Fall 2025, yang diselenggarakan oleh KRAFTON dan Level Infinite, menjadi bukti nyata dari perkembangan ekosistem esports PUBG Mobile di tanah air. Turnamen ini bukan sekadar ajang perebutan gelar dan hadiah uang tunai, tetapi juga menjadi gerbang emas bagi tim-tim semi-profesional dan amatir untuk unjuk gigi dan meraih tiket menuju panggung yang lebih tinggi, yaitu PUBG Mobile Super League (PMSL) SEA Fall 2025.
Persiapan Matang dan Format Kompetisi yang Menantang
Persiapan menuju babak utama PMNC Indonesia Fall 2025 telah dimulai jauh-jauh hari, melibatkan ratusan tim dari seluruh penjuru Indonesia yang bertarung melalui berbagai tahap kualifikasi. Format turnamen yang terstruktur secara sistematis dirancang untuk menyaring tim-tim terbaik yang layak berlaga di panggung utama.
Perjalanan para tim dimulai dari babak kualifikasi terbuka yang masif, di mana setiap tim memiliki kesempatan yang sama untuk membuktikan kemampuannya. Tim-tim yang berhasil lolos dari saringan pertama kemudian dipertemukan di babak Survival Zone, sebuah fase krusial yang berlangsung dari tanggal 8 hingga 10 Agustus 2025. Di sini, konsistensi dan kemampuan adaptasi menjadi kunci utama untuk bertahan dan mengamankan posisi di babak puncak.
Puncak dari rangkaian turnamen ini adalah Conqueror Zone, yang dihelat secara daring selama tiga hari penuh, dari 15 hingga 17 Agustus 2025. Sebanyak 16 tim terbaik yang telah melalui berbagai rintangan dipertemukan untuk bertarung dalam 18 pertandingan yang menegangkan. Dengan rotasi peta yang mencakup Sanhok, Erangel, dan Miramar, setiap tim dituntut untuk menunjukkan penguasaan medan perang yang komprehensif. Tanpa adanya “Smash Rule”, perolehan poin eliminasi dan poin peringkat menjadi perhitungan mutlak dalam menentukan sang jawara, menuntut para pemain untuk menyeimbangkan antara agresivitas dan strategi penempatan.
Dominasi Mutlak Sang Juara, NST Genoth
NST Genoth memasuki Conqueror Zone dengan status sebagai salah satu tim yang patut diwaspadai, namun performa yang mereka tunjukkan melampaui ekspektasi banyak orang. Sejak hari pertama, NST Genoth telah menunjukkan konsistensi yang luar biasa. Mereka tidak hanya pandai dalam mengamankan “Winner Winner Chicken Dinner” (WWCD), tetapi juga sangat efektif dalam mengumpulkan poin eliminasi.
Tim ini menampilkan permainan kolektif yang solid, dengan rotasi yang terencana, penguasaan zona yang disiplin, dan kemampuan individu para pemainnya yang memukau. Puncaknya, NST Genoth berhasil mengunci gelar juara dengan total 191 poin dan 3 WWCD, sebuah selisih poin yang cukup signifikan dari para pesaingnya. Kemenangan ini tidak hanya mengantarkan mereka pada trofi PMNC yang bergengsi, tetapi juga menjadi penegasan bahwa mereka adalah kekuatan baru yang siap menggebrak panggung Asia Tenggara. Salah satu pemain mereka, NSTKINGMOTICz, bahkan berhasil menyabet dua gelar individu sekaligus, yaitu Most Valuable Player (MVP) dan Terminator, menegaskan peran vitalnya dalam kesuksesan tim.
Kejutan Manis dari Sang Kuda Hitam: GLU BLUG
Jika NST Genoth adalah cerita tentang dominasi, maka GLU BLUG adalah narasi tentang sebuah kejutan besar. Datang sebagai tim yang tidak terlalu diunggulkan, GLU BLUG berhasil mematahkan semua prediksi dan tampil sebagai kuda hitam sesungguhnya di PMNC Indonesia Fall 2025.
Perjalanan GLU BLUG di Conqueror Zone adalah bukti dari kerja keras dan mentalitas pantang menyerah. Meskipun hanya mengamankan satu WWCD, mereka secara konsisten mampu finis di papan atas pada setiap pertandingan. Kemampuan mereka untuk mengumpulkan poin peringkat secara stabil menjadi kunci kesuksesan mereka. Dengan total 176 poin, GLU BLUG berhasil mengamankan posisi runner-up, sebuah pencapaian fenomenal yang mengejutkan seluruh komunitas PUBG Mobile Indonesia.
Keberhasilan GLU BLUG menjadi inspirasi bagi tim-tim komunitas lainnya, membuktikan bahwa dengan strategi yang matang dan eksekusi yang disiplin, tim mana pun memiliki potensi untuk bersaing di level tertinggi. Mereka tidak hanya mendapatkan tiket menuju PMSL SEA Fall 2025 bersama NST Genoth, tetapi juga respek dan pengakuan sebagai salah satu tim papan atas di Indonesia.
Tim Kuda Hitam Lain yang Bersinar
Selain GLU BLUG, beberapa tim lain juga menunjukkan performa yang melampaui ekspektasi dan layak disebut sebagai kuda hitam. Shadow Esports dan Astrum Deus Altayr berhasil menunjukkan permainan yang solid dan mengamankan posisi ketiga dan keempat. Performa impresif ini memastikan mereka mendapatkan slot langsung ke PMNC musim berikutnya, sebuah pencapaian penting yang akan membantu mereka dalam membangun fondasi tim yang lebih kuat di masa depan. Tim-tim seperti Kagendra dan Team Pandum juga beberapa kali merepotkan tim-tim unggulan dan menunjukkan potensi besar untuk turnamen-turnamen selanjutnya.
Dengan berakhirnya PMNC Indonesia Fall 2025, panggung esports PUBG Mobile Indonesia kini memasuki babak baru. NST Genoth dan GLU BLUG akan membawa bendera Merah Putih di ajang PMSL SEA Fall 2025, bergabung dengan tim-tim undangan lainnya seperti Bigetron Esports, RRQ Ryu, dan Alter Ego Ares. Perjalanan mereka akan menjadi tolok ukur baru bagi kekuatan kompetitif Indonesia di kancah internasional. PMNC sekali lagi telah membuktikan perannya sebagai pilar penting dalam regenerasi dan pengembangan talenta, memastikan bahwa Indonesia tidak akan pernah kehabisan bibit-bibit unggul untuk mendominasi panggung dunia.