
Real Betis gagal membendung Chelsea ke tangga juara UEFA Conference League 2024/2025. Pada pertandingan final yang digelar di Tarcynski Arena, Wroclaw, Polandia, Kamis, 29 Mei 2025 dini hari WIB, Betis menyerah dengan skor cukup telak 1-4.
Real Betis sebenarnya sempat berada dalam posisi unggul setelah mampu memimpin di menit kesembilan melalui Abde Ezzalzouli.
Sayangnya, keunggulan itu hanya bertahan di babak pertama. Chelsea berhasil bangkit di paruh kedua dan mampu mengunci gelar juara.
Pelatih Betis, Manuel Pellegrini angkat bicara usai pertandingan. Ia berdalih salah satu sebab kegagalan timnya di pertandingan ini adalah cedera yang dialami dua pemain utama yakni Ricardo Rodriguez dan Ez Abde.
Kedua pemain itu harus ditarik keluar karena mengalami cedera sehingga sangat mempengaruhi keseimbangan tim.
“Ini adalah salah satu malam terberat bagi saya, tentu saja, tetapi kami menghadapi Chelsea, bukan lawan yang mudah. Yang membuat saya lebih kecewa adalah kami mengalahkan mereka di babak pertama,” buka Pellegrini.
Ia menyesali penampilan gemilang di babak pertama tak berlanjut setelah jeda. Cedera dua pemain kunci menjadi sebab.
“Kami bermain sangat baik di babak pertama. Kami lebih unggul, mencetak gol, dan memiliki beberapa peluang lagi. Babak kedua sangat dipengaruhi oleh cedera Ricardo dan Abde, mereka memberikan lebih banyak tekanan kepada kami di sisi kiri dan dengan gol-gol tersebut, mereka membalikkan keadaan dalam beberapa menit.”
Keluarnya Ricardo membut mereka kehilangan kendali di sisi kiri. Meski begitu, ia tetap mengakui Chelsea adalah lawan berat.
“Ricardo juga mengendalikan sisi kirinya dengan baik. Cedera terjadi dan kami tidak bisa menjaga ritme yang kami harapkan. Mereka adalah lawan yang sulit. Kami tidak menambah keunggulan dan saya pikir gol terakhir tidak mencerminkan perbedaan yang ada (antara kedua tim).”
Ia berharap mereka bisa menimba pengalaman dan pelajaran dari kegagalan ini sebagai modal untuk menjadi lebih baik di musim depan. Ia tak lupa memberikan apresiasi kepada para penggemar yang terus mendukung mereka.
“Saya sangat bangga dengan bagaimana orang-orang mendukung kami secara terus-menerus. Kami ingin memberikan mereka kebahagiaan dengan memenangkan final ini, tetapi kami tidak bisa.”
Ia akan terus membenahi tim agar lebih solid di musim depan agar bisa lebih kompetitif baik di LaLiga maupun Liga Europa.
“Kami harus memulai dari awal musim depan, membentuk skuad yang sekompetitif mungkin untuk Liga Europa dan La Liga. Saya pikir mencapai final ini adalah prestasi dan juga mencapai Eropa. Kami meninggalkan pertandingan ini dengan rasa pahit,”
pungkas pelatih asal Italia itu.