JAKARTA – Sejarah baru kembali tercipta di kancah esports sepak bola virtual Indonesia. Organisasi esports raksasa, EVOS Esports, berhasil menorehkan tinta emas dengan meraih gelar Double Champion dalam ajang Indonesian Football e-League (IFeL) Liga 1 2025. Dalam babak Grand Final yang digelar secara meriah pada Minggu, 16 November 2025, Tim Macan Putih sukses mengawinkan gelar juara dari dua divisi bergengsi sekaligus: Divisi Mobile dan Divisi Konsol.

Prestasi ini tidak hanya mengukuhkan dominasi EVOS di ranah eFootball, tetapi juga menjadi pembuktian bahwa mereka adalah organisasi multidivisi yang mampu beradaptasi dan berprestasi di berbagai platform. Kemenangan ini disambut dengan gemuruh sorak sorai “EVOS Roar” yang menggema di venue pertandingan, menandai berakhirnya musim kompetisi yang penuh drama dan kejutan.
Dominasi Mutlak di Divisi Mobile: Menjinakkan “Kuda Hitam” Bluefin
Perjalanan EVOS Esports di Divisi Mobile terbilang spektakuler. Di babak puncak, mereka berhadapan dengan tim kejutan musim ini, Bluefin Esports. Bluefin, tim asal Samarinda yang dijuluki “Giant Killer”, sebelumnya sukses menyingkirkan tim-tim unggulan dan melaju ke Grand Final dengan performa impresif dari duet maut mereka, Agus Ketty dan Rafly Cepak.
Namun, magis Bluefin tampaknya harus terhenti di hadapan ketangguhan roster EVOS. Sejak peluit kick-off gim pertama dibunyikan, EVOS langsung mengambil inisiatif serangan. Mengandalkan gameplay penguasaan bola yang rapi dan eksekusi finishing yang klinis, EVOS berhasil mendikte jalannya pertandingan.
Meski Bluefin sempat memberikan perlawanan sengit dan mencoba mencuri momentum lewat serangan balik cepat, kematangan mental para pemain EVOS menjadi pembeda. Dalam format Best of 5 (Bo5), EVOS tampil begitu dominan dan menutup seri Grand Final dengan skor telak 4-1.
Kemenangan ini tidak didapat dengan mudah. Pada gim ketiga, Bluefin sempat memperkecil ketertinggalan dan memaksa EVOS bermain lebih disiplin. Namun, di gim keempat dan kelima, EVOS kembali menunjukkan kelasnya. Permainan pressing tinggi yang diterapkan membuat pemain Bluefin kesulitan mengembangkan permainan. Kemenangan di Divisi Mobile ini menjadi fondasi awal bagi terciptanya sejarah Double Champion malam itu.
“El Clasico” di Final Konsol: Menumbangkan Sang Raja, RRQ
Jika final Divisi Mobile adalah tentang mematahkan kejutan tim underdog, maka Grand Final Divisi Konsol adalah panggung pertarungan gengsi abadi antara dua raksasa: EVOS Esports vs RRQ. Laga bertajuk “Derby Klasik” atau El Clasico ini selalu menjanjikan tensi tinggi, dan final IFeL Liga 1 2025 tidak mengecewakan.
RRQ, yang diperkuat oleh legenda eFootball Indonesia seperti Rizky Faidan dan Elga Cahya Putra, datang dengan status unggulan. Mereka memiliki reputasi mentereng di kancah konsol. Namun, EVOS datang dengan persiapan matang dan strategi khusus untuk meredam agresivitas permainan RRQ.
Pertandingan berjalan sangat ketat. Jual beli serangan terjadi silih berganti. Di gim-gim awal, kedua tim saling mengalahkan dengan skor tipis, memaksa penonton menahan napas. Kunci kemenangan EVOS terletak pada kemampuan mereka membaca pola serangan RRQ dan melakukan counter-play yang efektif. Pertahanan solid EVOS berhasil memfrustrasi lini serang RRQ yang biasanya mematikan.
Momen krusial terjadi di gim penentuan. Saat skor seri dan pertandingan tampak akan berlanjut ke babak tambahan, pemain EVOS berhasil mencetak gol kemenangan di menit-menit akhir, memastikan gelar juara jatuh ke pelukan Macan Putih. Kekalahan ini memaksa RRQ harus puas finis sebagai runner-up (juara 2), sementara EVOS sukses menyempurnakan malam mereka dengan trofi kedua.
Analisis Taktis: Kunci Kemenangan EVOS
Keberhasilan EVOS menyapu bersih gelar juara di dua divisi ini tidak lepas dari beberapa faktor kunci:
-
Adaptabilitas Meta: Baik di Mobile maupun Konsol, para pemain EVOS menunjukkan pemahaman mendalam terhadap meta permainan eFootball terbaru. Pemilihan formasi yang fleksibel dan penggunaan pemain (in-game) yang tepat sesuai dengan gaya main lawan menjadi kunci.
-
Mentalitas Juara: Di partai final, tekanan mental seringkali menjadi musuh terbesar. Pemain EVOS menunjukkan ketenangan luar biasa, terutama saat berada dalam posisi tertekan oleh Bluefin maupun RRQ. Mereka mampu bangkit (reset) dengan cepat setelah melakukan kesalahan.
-
Manajemen Roster: Keputusan manajemen EVOS dalam meracik komposisi pemain terbukti jitu. Kombinasi pengalaman dan talenta muda (seperti Ferry Gumilang di sektor Mobile yang tampil konsisten sepanjang musim) memberikan keseimbangan yang dibutuhkan tim.
Reaksi Komunitas dan Langkah Selanjutnya
Kemenangan Double Champion ini disambut euforia luar biasa oleh EVOS Fams. Media sosial dibanjiri ucapan selamat dan tagar kemenangan. Bagi komunitas eFootball Indonesia, hasil ini memberikan warna baru setelah beberapa musim terakhir didominasi oleh tim-tim tertentu.

CEO IFeL, dalam sambutannya saat penyerahan trofi, mengapresiasi tingginya level kompetisi musim ini. “Melihat satu tim bisa menjuarai dua divisi sekaligus adalah hal yang sangat langka dan sulit. Ini membuktikan bahwa ekosistem esports sepak bola kita semakin kompetitif dan profesional,” ujarnya.
Dengan gelar ganda ini, EVOS Esports kini menatap panggung yang lebih tinggi. Mereka diproyeksikan akan menjadi wakil Indonesia di ajang internasional mendatang, baik di level regional Asia Tenggara maupun kejuaraan dunia. Tantangan tentu akan semakin berat, namun dengan modal Double Champion IFeL Liga 1 2025, Macan Putih telah mengirimkan sinyal bahaya kepada seluruh rivalnya: EVOS telah kembali ke puncak rantai makanan eFootball.
Ringkasan Hasil IFeL Liga 1 2025:
-
Juara Divisi Mobile: EVOS Esports (Menang 4-1 vs Bluefin Esports)
-
Juara Divisi Konsol: EVOS Esports (Menang vs RRQ)
-
Runner-up Mobile: Bluefin Esports
-
Runner-up Konsol: RRQ
Selamat kepada EVOS Esports atas pencapaian fenomenal ini! #EVOSROAR
