
Chelsea kini menunggu lawan mereka di final Piala Dunia Antarklub 2025. The Blues baru saja meraih tiket ke partai pemungkas usai menyingkirkan Fluminense 2-0 pada pertandingan yang digelar di MetLife Stadium, New Jersey pada Rabu, 9 Juli 2025 dini hari WIB.
Kini Chelsea menunggu lawan mereka dalam perebutan gelar juara. Real Madrid dan Paris Saint-Germain (PSG) akan bertarung untuk mendapatkan tiket terakhir di tempat yang sama pada Kamis, 10 Juli 2025 dini hari WIB.
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca pun memberikan komentar terkait siapa lawan yang lebih dipilih di partai penghabisan nanti. Rupanya, ia enggan memilih di antara keduanya.
Ia menyadari kedua tim tersebut punya kekuatan dan peluang yang sama. Keduanya adalah juara Liga Champions dalam dua musim terakhir.
“Satu adalah juara Liga Champions musim ini, satunya lagi juara musim sebelumnya. Mereka adalah dua tim papan atas,” tandas Maresca.
Ia pun enggan mengomentari terlalu jauh terkait kedua tim tersebut. Ia tak peduli dengan performa mereka sepanjang musim ini, termasuk di turnamen ini. Ia justru lebih fokus mempersiapkan timnya.
“Mereka adalah tim hebat, tapi kami juga bangga dan bahagia bisa berada di sini,” lanjutnya.
Marasca tentu saja bersemangat menghadapi partai final. Ia ingin terus membuktikan kualitasnya di musim perdana menangani Chelsea. Setelah membawa tim itu finis di posisi empat besar Premier League dan menjuarai UEFA Conference League, saat mereka naik ke panggung dunia.
“Itu adalah pencapaian luar biasa. Ini adalah musim yang fantastis – empat besar di Premier League, Conference League, dan kini final kompetisi ini. Kami sangat Bahagia.”
Pria asal Italia itu menyebut salah satu kunci keberhasilan mereka adalah fokus laga demi laga. Ia pun berharap mereka bisa mencapai klimaks.
“Kami bermain satu per satu laga. Akhirnya saatnya menghadapi laga terakhir musim ini dan semoga kami bisa menjuarainya.”
Di sisi lain, ia juga tak lupa mengomentari kondisi Moises Caicedo yang mengalami cedera di pertandingan kontra Fluminense.
“‘Moi’ pergelangan kakinya terkilir. Ketika insiden itu terjadi, saya mengatakan kepadanya bahwa kami bisa bermain dengan 10 pemain dan berharap cederanya tidak akan bertambah parah.”
Meski mendapat anjuran, Caicedo tetap berjuang untuk bermain hingga pada akhirnya menyerah di penghujung laga. Ia berharap pemain itu bisa kembali fit di partai final nanti.
“Dia merasa bisa mencoba (untuk terus bermain) dan dia melakukannya lalu kemudian merasakan sakit. Semoga saja dia bisa fit untuk pertandingan hari Minggu nanti,” harapnya.