
Sebuah rekap lengkap dari musim reguler yang memecahkan rekor, merinci kejatuhan sang raja RRQ untuk pertama kalinya dan menganalisis tim mana yang berpotensi menjadi kejutan terbesar di babak penentuan.
Jakarta, 20 Oktober 2025 – Tirai Regular Season MPL Indonesia Season 16 (MPL ID S16) akhirnya resmi ditutup pada hari Minggu, 19 Oktober 2025. Selama sembilan minggu penuh, para penggemar esports Mobile Legends: Bang Bang di seluruh Indonesia disuguhkan dengan drama, pertandingan intens, dan yang paling mengejutkan, terciptanya sejarah baru.
Musim reguler yang berlangsung sejak 22 Agustus ini telah mengunci enam tim teratas yang akan melanjutkan perjuangan mereka. Mereka akan bertarung memperebutkan gelar juara MPL ID S16 dan dua tiket emas menuju kejuaraan dunia M7 World Championship, yang ironisnya akan diadakan di Jakarta awal tahun depan.
Keenam tim yang berhasil lolos adalah: ONIC Esports, Bigetron by Vitality (BTR), Alter Ego (AE), EVOS, Dewa United Esports (DEWA), dan sang pendatang baru, NAVI.
Namun, sorotan terbesar musim ini mungkin bukanlah siapa yang lolos, melainkan siapa yang tidak. Untuk pertama kalinya dalam sejarah MPL Indonesia, sang “Raja dari Segala Raja”, RRQ, gagal melaju ke babak PlayOffs.
Kini, fokus beralih ke babak penentuan yang akan digelar di Nusantara International Convention Exhibition (NICE) PIK 2. Berikut adalah ulasan lengkap musim reguler dan jadwal resmi PlayOffs MPL ID S16 yang akan datang.
Jadwal Resmi dan Format Babak PlayOffs MPL ID S16
Babak PlayOffs akan dimulai pada Rabu, 29 Oktober 2025, dan akan mencapai puncaknya di partai Grand Final pada Minggu, 2 November 2025.
Sesuai format, dua tim teratas klasemen, ONIC (Peringkat 1) dan BTR (Peringkat 2), mendapatkan privilege istimewa. Keduanya langsung mengamankan slot di Upper Bracket Semifinals, memberi mereka “nyawa ganda” dan waktu istirahat ekstra.
Sementara itu, empat tim lainnya (peringkat 3-6) harus memulai perjalanan mereka dari babak Quarterfinals (Play-in) dengan format single elimination yang brutal.
Berikut adalah jadwal lengkap hari-hari pembuka babak PlayOffs MPL ID S16:
Rabu, 29 Oktober 2025 (Quarterfinals)
- 13:00 WIB (Match 1): Alter Ego (Peringkat 3) vs. NAVI (Peringkat 6)
- 18:15 WIB (Match 2): EVOS (Peringkat 4) vs. Dewa United Esports (Peringkat 5)
Kamis, 30 Oktober 2025 (Upper Bracket Semifinals)
- 13:00 WIB (Match 3): Bigetron by Vitality (Peringkat 2) vs. Pemenang (AE vs. NAVI)
- 18:15 WIB (Match 4): ONIC (Peringkat 1) vs. Pemenang (EVOS vs. DEWA)
Pertarungan akan berlanjut ke Lower Bracket pada hari Jumat (31 Oktober), Lower Bracket Final pada hari Sabtu (1 November), dan ditutup dengan Grand Final pada hari Minggu (2 November).
Rekap Musim Reguler: Dominasi Absolut dan Drama Menit Akhir
Musim Reguler S16 adalah salah satu musim paling kontras dalam sejarah MPL. Di satu sisi, kita melihat dominasi total dari sang pemuncak klasemen. Di sisi lain, kita menyaksikan pertarungan berdarah-darah di papan bawah yang menentukan nasib sang raja.
1. Dominasi Sang Raja Langit, ONIC
ONIC Esports (14-2) membuktikan mengapa mereka adalah tim terbaik di Indonesia saat ini. Mereka menjalani musim reguler nyaris tanpa cela. Sempat mencatatkan rekor tak terkalahkan (12-0) hingga minggu ketujuh, ONIC baru merasakan kekalahan pertamanya di tangan BTR dan Alter Ego menjelang akhir musim. Kemenangan mereka atas RRQ (2-0) pada 6 September dan atas NAVI (2-1) pada 12 September menjadi bagian dari perjalanan dominan mereka. Mengunci gelar Juara Musim Reguler, ONIC adalah unggulan utama untuk mengangkat piala.
2. Bigetron by Vitality, Sang Penantang Serius
Di posisi kedua, BTR (12-4) tampil solid sepanjang musim. Mereka menjadi satu-satunya tim selain AE yang mampu menumbangkan ONIC. Konsistensi mereka mengamankan posisi runner-up musim reguler dan membuktikan bahwa mereka adalah penantang paling serius untuk takhta ONIC.
3. Papan Tengah yang Bergejolak: AE, EVOS, dan DEWA
Persaingan paling ketat terjadi di papan tengah. Alter Ego (9-7) berhasil mengamankan peringkat ketiga, didorong oleh kemenangan krusial 2-1 atas ONIC di minggu terakhir. Sementara itu, EVOS (8-8) dan Dewa United Esports (8-8) selesai dengan rekor identik. EVOS berhak atas peringkat keempat berkat game difference yang sedikit lebih unggul (+1) dibandingkan Dewa United (-1).
4. Momen Sejarah: Kejatuhan RRQ, Kebangkitan NAVI
Drama terbesar musim ini tersaji di hari terakhir, Minggu, 19 Oktober 2025. Pertarungan memperebutkan slot playoff terakhir mengerucut pada dua tim: RRQ dan NAVI.
Skenarionya brutal: RRQ wajib menang dengan skor telak 2-0 melawan NAVI di pertandingan terakhir mereka untuk lolos. Jika NAVI berhasil mencuri satu game saja, game difference mereka akan cukup untuk mengunci peringkat keenam, tidak peduli hasil akhir pertandingannya.
Pertandingan berlangsung menegangkan. RRQ berhasil mengamankan game pertama, harapan para Kingdom pun membuncah. Namun, di game kedua, NAVI bermain habis-habisan. Mereka berhasil memenangkan game kedua, dan sontak seluruh venue terdiam.
Meskipun RRQ akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 2-1, kemenangan itu terasa pahit. Satu game yang dicuri NAVI sudah cukup untuk mengakhiri segalanya. NAVI (6-10) lolos ke playoffs, sementara RRQ (6-10) harus tersingkir karena kalah dalam perhitungan tiebreaker. Untuk pertama kalinya dalam 16 musim, nama RRQ tidak akan ada di bagan PlayOffs.
Analisis Kuda Hitam: Siapa yang Akan Menjadi Kejutan?
Dengan ONIC dan BTR yang duduk nyaman di Upper Bracket, mata publik kini tertuju pada empat tim di Quarterfinals. Di antara mereka, ada dua tim yang memiliki potensi besar untuk menjadi “Kuda Hitam” (Dark Horse) dan merusak prediksi banyak orang.
Kandidat Utama: NAVI
Tidak ada cerita yang lebih pas untuk “kuda hitam” selain NAVI. Tim ini baru saja melakukan hal yang mustahil: menyingkirkan RRQ. Mereka lolos ke PlayOffs dengan cara paling dramatis.
Beban mental terbesar mereka—lolos dari lubang jarum—kini telah terangkat. NAVI akan memasuki babak PlayOffs dengan status underdog sejati dan mentalitas “nothing to lose”. Mereka telah membuktikan bahwa mereka mampu menangani tekanan paling ekstrem. Pertemuan mereka melawan Alter Ego di Match 1 akan menjadi ujian sesungguhnya. Jika mereka bisa membawa momentum dari kemenangan psikologis atas RRQ, mereka sangat mungkin menjegal AE yang terkadang masih inkonsisten.
Kandidat Kedua: Dewa United Esports
Jika NAVI adalah kuda hitam karena ceritanya, Dewa United Esports adalah kuda hitam karena performa mereka yang sedang menanjak (peaking). Skuad Dewa United, yang diisi oleh pemain muda agresif seperti Haiz, menunjukkan grafik yang terus meningkat menjelang akhir musim.
Puncaknya, di hari terakhir musim reguler, Dewa United berhasil membantai EVOS dengan skor telak 2-0. Pertandingan ini memberi mereka momentum psikologis yang sangat besar. Kebetulan, lawan mereka di Quarterfinals (Match 2) adalah EVOS, tim yang baru saja mereka kalahkan. Dewa United tahu mereka bisa mengalahkan EVOS, dan jika mereka berhasil melakukannya lagi, mereka akan menjadi ancaman serius bagi ONIC di Upper Bracket Semifinals.
Kesimpulan: Jalan Menuju M7
PlayOffs MPL ID S16 kali ini menjanjikan sesuatu yang berbeda. Tanpa kehadiran sang raja (RRQ), dinamika persaingan telah berubah total. Apakah ONIC mampu mengkonversi musim reguler mereka yang dominan menjadi gelar juara? Ataukah BTR yang akan menghentikan mereka?
Atau, mungkinkah ini musimnya para kuda hitam? Apakah NAVI akan melanjutkan dongeng Cinderella mereka, atau akankah Dewa United yang sedang “panas” merusak pesta para raksasa? Jawabannya akan kita temukan mulai 29 Oktober mendatang.