
Musim baru, harapan baru. Slogan itu tampaknya belum berpihak pada Dewa United Esports di pekan perdana Mobile Legends: Bang Bang Professional League Indonesia Season 16 (MPL ID S16). Tim yang digadang-gadang menjadi kuda hitam ini justru memulai musim kompetisi dengan langkah yang begitu berat. Dua kekalahan telak tanpa balas membuat mereka tersungkur dan terpuruk di dasar klasemen sementara, memantik alarm kencang bagi performa tim berjuluk “Anak Dewa” ini.
Pekan perdana yang berlangsung dari Jumat, 22 Agustus hingga Minggu, 24 Agustus 2025, menjadi mimpi buruk bagi Dewa United Esports. Mereka harus menelan pil pahit kekalahan 0-2 berturut-turut dari dua tim kuat, ONIC Esports di laga pembuka dan Alter Ego Esports di pertandingan penutup pekan. Hasil ini menempatkan mereka, bersama Bigetron Alpha, di posisi paling buncit tanpa satu pun poin kemenangan dan dengan rekor game 0-4.
Dihantam Sang Juara Bertahan dan Diredam Alter Ego
Pertandingan pertama melawan sang juara bertahan, ONIC Esports, menjadi gambaran betapa terjalnya jalan yang harus dilalui Dewa United. Di atas kertas, ini adalah laga berat, namun performa yang ditampilkan jauh dari kata memberikan perlawanan. Pada game pertama, Dewa United seolah tak berkutik. Dominasi total ONIC yang dimotori oleh kembalinya sang gold laner, Skylar, membuat Dewa United tak mampu mengembangkan permainan. Mereka harus menyerah dalam waktu singkat dengan skor kill yang sangat mencolok, bahkan gagal mengamankan satu pun turret.
Game kedua sempat memberikan secercah harapan. Dewa United mampu mengimbangi permainan ONIC hingga memasuki fase late game. Namun, kedisiplinan dan pengalaman para pemain ONIC menjadi pembeda. Satu kesalahan krusial dalam perebutan Lord berhasil dimanfaatkan dengan sempurna oleh Kairi dan kawan-kawan untuk mengunci kemenangan 2-0 mereka. Debut manis Skylar bersama ONIC menjadi catatan kelam bagi Dewa United yang harus mengakui keunggulan lawan di segala lini.
Harapan untuk bangkit di pertandingan kedua melawan Alter Ego pada hari Minggu pun sirna. Meski Alter Ego juga datang dengan skuad yang masih mencari bentuk terbaiknya, mereka terbukti masih terlalu tangguh bagi Dewa United. Pola permainan yang kurang terarah dan kesulitan dalam mengamankan objektif kembali menjadi penyakit kambuhan. Alter Ego dengan sabar berhasil meredam agresivitas yang coba dibangun oleh para pemain Dewa United dan kembali memetik kemenangan 2-0.
Analisis Kelemahan: Disiplin dan Pengambilan Keputusan Jadi Sorotan
Dua kekalahan tanpa balas ini tentu memunculkan banyak pertanyaan mengenai apa yang salah di tubuh tim Dewa United Esports. Berdasarkan pengamatan dari dua pertandingan tersebut, beberapa kelemahan fundamental terlihat jelas. Kurangnya disiplin dalam permainan menjadi salah satu faktor utama. Para pemain kerap kali tertangkap dalam posisi yang tidak menguntungkan (out of position), yang berujung pada pick-off yang merugikan dan hilangnya momentum.
Selain itu, pengambilan keputusan di momen-momen krusial, terutama saat perebutan objektif seperti Turtle dan Lord, tampak seringkali terburu-buru dan tidak terkoordinasi dengan baik. Hal ini terlihat jelas saat mereka gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain pada perebutan Lord di game kedua melawan ONIC. Kegagalan mengamankan objektif-objektif vital ini membuat mereka selalu tertinggal dalam perolehan gold dan item, sehingga sulit untuk memenangkan pertarungan tim (team fight).
Pelatih kepala Dewa United Esports, Coach Right, dalam sebuah pernyataan kepada media esports, turut menyoroti masalah ini. Ia mengakui bahwa timnya masih memiliki pekerjaan rumah yang besar terkait kedisiplinan di dalam game dan kebiasaan-kebiasaan buruk yang harus segera dihilangkan. Menurutnya, para pemain sebenarnya memiliki kemampuan individu yang baik, namun kesalahan-kesalahan kecil dan keputusan yang kurang tepat menjadi biang keladi dari hasil negatif ini.
Tatap Pekan Kedua: Ujian Berat Menanti
Perjalanan Dewa United di MPL ID S16 masih sangat panjang. Namun, start yang buruk ini memberikan tekanan psikologis yang tidak ringan. Dengan roster mereka musim ini yang berisikan nama-nama seperti Reyy, Vanz, Octa, Maybeee, Muezza, dan Markkk, ekspektasi publik tentunya cukup tinggi. Kombinasi pemain muda berbakat dan berpengalaman ini diharapkan mampu berbicara banyak di musim ini.
Pekan kedua akan menjadi ujian sesungguhnya bagi mental dan konsistensi Dewa United Esports. Mereka dijadwalkan akan berhadapan dengan Natus Vincere (NAVI) dan Team Liquid ID. Di atas kertas, kedua lawan ini memiliki kekuatan yang lebih seimbang jika dibandingkan dengan ONIC Esports. Ini adalah kesempatan emas bagi “Anak Dewa” untuk memutus tren negatif dan meraih kemenangan perdana mereka.
Jika mereka mampu berbenah dengan cepat, memperbaiki masalah disiplin, dan mempertajam pengambilan keputusan, peluang untuk bangkit masih terbuka lebar. Namun, jika penyakit yang sama terus terulang, bukan tidak mungkin Dewa United akan semakin terpuruk di dasar klasemen dan kesulitan untuk bersaing memperebutkan tiket menuju babak playoffs. Pekan kedua akan menjadi pembuktian, apakah pekan perdana ini hanyalah sebuah awal yang buruk, atau pertanda dari musim yang akan berjalan penuh liku bagi Dewa United Esports. Para penggemar tentu berharap tim kesayangan mereka dapat segera bangkit dan menunjukkan taringnya di panggung MPL ID S16.